Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Trik Kemenpar Rayu Wisatawan China ke Kepri

Ini Trik Kemenpar Rayu Wisatawan China ke Kepri Kepri. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Menpar Arief Yahya selalu punya jurus ampuh untuk memancing wisman ke Indonesia. Di sela Famtrip ke Batam dan Bintan, 8 travel agent China dikumpulkan di Hotel Aston. Semuanya langsung diajak meracik paket wisata menarik. Semuanya dikoneksikan dengan paket hot deals dan tourism hub Singapura.

Travel Dialogue di Lily Meeting Room Hotel Aston, Jumat (31/5), langsung senyap. Semua terlihat serius menyimak paparan planning kerjasama yang sulit ditolak.

Topik pertama yang didiskusikan adalah hot deals. Topiknya sangat seksi. Sangat sulit untuk ditolak. Dan semuanya dipresentasikan dengan sangat oke oleh Organizing Committee Program Hot Deals Kepri Christine Besinga.

"Silakan create paket menarik bersama industri di Kepri. Ada banyak hal yang bisa di bundling dengan harga menarik," tutur Kristin.

Ide dasar Hot Deals adalah memberikan tawaran yang 'more for less', 'you get more, you pay less'. Konsumen mendapat super banyak, tapi mereka membayar super murah.

Pertanyaannya, bagaimana bisa? "Bisa, caranya menggunakan konsep sharing economy yaitu memanfaatkan excess capacity. Daripada excess capacity itu tak terjual sama sekali, lebih baik dijual murah alias diskon besar-besaran," tambahnya.

Setelah menebar virus hot deal, jurus tourism hub Singapura ikut dimainkan. Strateginya sangat oke dimainkan tim Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata II. Divisi yang menangani pasar yang jauh, di luar ASEAN dan Australia.

"Ini saya sebut sebagai strategi menjaring di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya. Maksudnya, kita menarik para wisman yang sudah berada di hub regional seperti Singapura untuk melanjutkan berlibur ke Indonesia," tutur Menpar Arief Yahya.

Salah satu persoalan pelik pariwisata Indonesia memang terletak di minimnya direct flight dari originasi. Direct flight kita misalnya dari originasi China mencapai 50 persen. Artinya 50 persen sisanya masih transit dari Singapura, Kuala Lumpur, atau Hong Kong.

"Akan jauh lebih mudah jika kita 'menjaring' di hub-hub regional yang sudah banyak wisatawannya," tambahnya.

Bagaimana potensi 'menjaring di kolam tetangga' ini?

Deputi Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya langsung menjawabnya dengan tone optimistis.

"Tiap tahun, estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura (selain orang Indonesia) hampir mencapai 12 juta pax. Rinciannya: 32 persen dari ASEAN minus Indonesia; 22 persen dari China-Hong Kong; 17 persen dari Asia-Pasifik; 14 persen dari Asia Tengah, MEA, Afrika. Sisanya dari Eropa dan Australia. Artinya peluang kita untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta lebih itu masih terbuka luas," terang Nia.

Lalu caranya bagaimana? "Salah satunya lewat ya lewat kerjasama yang dibicarakan di Travel Dialogue ini. Peluangnya sangat besar karena sesungguhnya Singapura bukanlah tourism hub, tapi transportation hub. Transportation hub adalah bagian dari tourism hub. Dengan demikian orang yang datang di Singapura bisa dialirkan ke Indonesia," timpal Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain

Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain

Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.

Baca Selengkapnya
Bingung Cari Agen Travel Haji dan Umrah yang Tepat? Datang Saja ke Danamon Syariah Travel Fair 2024

Bingung Cari Agen Travel Haji dan Umrah yang Tepat? Datang Saja ke Danamon Syariah Travel Fair 2024

Mencari agen travel Haji dan Umrah terpercaya kini bisa dilakukan dengan mengunjungi Danamon Syariah Travel Fair 2024.

Baca Selengkapnya
18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya

18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya

Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.

Baca Selengkapnya
14 Tempat Wisata Bali yang Hijau dan Asri, Indah Segarkan Mata

14 Tempat Wisata Bali yang Hijau dan Asri, Indah Segarkan Mata

Menikmati wisata Bali tak melulu harus ke pantainya. Ada sejumlah tempat wsiata alam lain yang menawarkan keindahan Bali dari sisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya
14 Wisata Malaysia Terpopuler 2024, Jelajahi dan Rasakan Keseruannya

14 Wisata Malaysia Terpopuler 2024, Jelajahi dan Rasakan Keseruannya

Destinasi wisata yang disuguhkan oleh negara Malaysia tak perlu diragukan lagi keindahannya.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Jumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya