Ini reaksi politisi NasDem soal Rizal Ramli polisikan Surya Paloh
Merdeka.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli melaporkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik. Ketua DPP Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM partai NasDem, Taufik Basari mengatakan pelaporan tersebut tidak menjadi masalah karena hak dari Rizal Ramli.
Namun demikian, dia menegaskan jika Rizal Ramli paham hukum, harusnya bisa segera mengklarifikasi saat pihaknya melakukan somasi.
"Tidak masalah, itu hak Pak Rizal Ramli untuk melaporkan laporan ke manapun atas nama apapun. Kalau Pak Rizal paham hukum kan, jika ingin mengklarifikasi bisa dilakukan ketika kita mensomasi atau saat pemeriksaan BAP terkait laporan kita. Kami dari kuasa hukum Pak Surya Paloh sudah menyerahkan semuanya kepada proses hukum yang berjalan," ucap Taufik kepada Liputan6.com, Selasa (16/10).
Dia menuturkan, jika Rizal Ramli tak merasa menuduh Surya Paloh, harusnya berani mencabut perkataannya.
"Jika memang menurut Pak Rizal Ramli dia tidak bermaksud menyatakan hal-hal yang sudah dia sampaikan di televisi, yakni menuduh Pak Surya bermain impor, sehingga Presiden takut menegur, semestinya Pak Rizal cabut kata-katanya sebagaimana permintaan dari somasi kami. Sayangnya, hal tersebut tidak dilakukan. Sehingga kami terpaksa membuat laporan polisi," jelas Taufik.
Dia menegaskan, perkataan Rizal Ramli, persepsi yang terbangun, bahwa kalimat tersebut seolah-olah Surya Paloh bermain impor.
"Padahal itu salah besar. Karena Pak Surya sama sekali tidak pernah turut campur terhadap kebijakan impor. Seorang yang negarawan semestinya jika salah harus berjiwa besar mengakui kesalahannya dan meluruskan persepsi yang keliru akibat pernyataannya," katanya.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli melaporkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atas dugaan pencemaran nama baik ke Bareskrim Polri. Atas pernyataan Surya Paloh, Rizal mengaku dirugikan secara materil dan imateril. Dia menuntut Surya Paloh sebesar Rp 1 triliun.
Seperti diketahui, kasus ini berawal dari pernyataan Rizal Ramli yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak berani tegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait kebijakan impor pemerintah karena takut kepada Ketum Nasdem Surya Paloh, awal September lalu.
Kader NasDem tersinggung dengan pernyataan Rizal dengan melayangkan surat somasi. Mereka menuntut Rizal minta maaf dan mencabut pernyataannya. Namun dari 3x24 yang telah ditentukan, Rizal tak kunjung minta maaf. Rizal pun dilaporkan ke polisi, Senin (17/9/2018).
Laporan kader NasDem meliputi tiga poin. Pertama, Rizal Ramli mengesankan Surya Paloh bermain dalam kebijakan impor. Kedua, Jokowi seolah-olah takut kepada Surya Paloh. Ketiga, Rizal sudah berkata yang tak patut kepada Surya Paloh.
Namun, pihak Rizal Ramli merasa aneh atas laporan NasDem. Karena permasalah tersebut disinyalir cuma antara Rizal dan Paloh. Rizal pun melaporkan balik.
Laporan Rizal tersebut diterima oleh Bareskrim Polri dengan Nomor LP/B/1309/X/2018/BARESKRIM tertanggal 16 Oktober 2018. Pasal yang disangkakan adalah tindak pidana pencemaran nama baik melalui media elektronik, fitnah UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3, 310 KUHP dan 311 KUHP.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPaloh menyatakan bahwa NasDem mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terbuka peluang untuk bertemu dengan Megawati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.
Baca SelengkapnyaBendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMuannas yang juga calon anggota legislatif PSI itu mengaku khawatir masyarakat atas pernyataan Mantan Menteri Olahraga tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar itu menanggapi terkait pernyataan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca Selengkapnya