Merdeka.com - Wakil Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Buchtar Tabuni langsung ditetapkan sebagai tersangka atas kasus makar Papua. Sosok Buchtar memang jarang muncul di Indonesia, namun dia kerap kali muncul di acara-acara internasional.
Tujuannya satu, yakni menyuarakan kemerdekaan Papua Barat. Berikut sosok Buchtar Tabuni, Wakil ULMWP, yang giat mengkampanyekan kemerdekaan Papua:
Buchtar pernah mendirikan International Parliamentarians for West Papua (IPWP) tahun 2008. Organisasi ini organisasi bertujuan untuk membatalkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), referendum tahun 1969 yang memberikan Indonesia kedaulatan atas wilayah Papua Barat.
IPWP diluncurkan di Houses of Parliament, London. IPWP juga bertujuan menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Barat. IPWP mencontoh grup serupa yang pernah membantu gerakan kemerdekaan Timor Timur.
Advertisement
Tak hanya sebagai pendiri IPWP, aktivis Buchtar juga menjadi tokoh sentral Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Tujuannya juga sama, berkampanye untuk kemerdekaan Negara Papua Barat.
Berdirinya organisasi ini juga sebagai keprihatinan warga Papua atas ditangkapnya Bachtiar Tabuni tahun 2009. Pada tahun yang sama, tepatnya April 2009, nama Komite Nasional Papua ditambahkan "barat" maka menjadi Komite nasional Papua Barat (KNPB).
Buchtar Tabuni memang dikenal sebagai aktivis Papua yang vokal soal kemerdekaan Papua. Beberapa organisasi berhasil dia dirikan, bahkan beberapa mulai dikenal masyarakat luar negeri, seperti London.
Setelah KNPB, Buchtar juga membentuk Parlemen Rakyat Daerah (PRD) tahun 2009. Buchtar sekaligus mengetuai organisasi ini.
Advertisement
Tahun 2013 lalu, Buchtar Tabuni pernah ditangkap karena rencana aksi demo KNPB dan Parlemen National West Papua (PNWP) selama sepekan lebih di ibu kota Provinsi Papua untuk mendukung bangsa Papua Barat masuk dalam keanggotaan Melanesian Spearhead Group (MSG).
Buchtar Tabuni pernah menyatakan akan menggelar aksi demo mendukung Papua Barat masuk dalam keanggotaan Melanesian Spearhead Group (MSG) meskipun dilarang oleh aparat keamanan.
MSG merupakan sebuah organisasi antar pemerintah, terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru.
Organisasi ini berdiri sejak 1983 dalam suatu pertemuan politik dan pada 23 Maret 2007 para anggota menandatangani persetujuan pembentukan Melanesia Spearhead Group.
MSG bermarkas di Port vila, Vanuatu dan Buchtar Tabuni yang juga ketua PNWP bersikeras untuk mendukung Papua Barat masuk kedalam keanggotaan MSG dan memisahkan diri dari Indonesia. [dan]
Baca juga:
Polda Papua Tangkap Buchtar Tabuni
Polri: KKB dan Pemberontak Terafiliasi ISIS di Papua Beda Haluan
Kerusuhan Papua Dirancang Hingga Perayaan HUT OPM Agar Bisa Dibawa ke PBB
Konspirasi Benny Wenda di Balik Rusuh Papua
Menhan: Banyak yang Suruh-suruh Tentara Pulang, Ini Apa Maksudnya?
Kapolri soal Insiden Pesawat Susi Air di Papua: Pilot & Penumpang Diamankan KKB
Sekitar 5 Menit yang laluJokowi: Komitmen Pemerintah Berantas Korupsi Tidak Pernah Surut
Sekitar 5 Menit yang laluJokowi: Saya Tak Pernah Toleransi Sedikitpun kepada Pelaku Korupsi
Sekitar 19 Menit yang laluRespons Densus 88 Terkait Anggotanya Terlibat Pembunuhan Sopir Taksi Online
Sekitar 21 Menit yang laluIPK Turun, Jokowi Minta Penegak Hukum Tak Tebang Pilih Tangani Kasus
Sekitar 28 Menit yang laluBertemu Golkar Sore Ini, PKS: Kita Saling Menyambungkan Hati
Sekitar 29 Menit yang laluPamen Polri Akui Beri Rp150 Juta ke Rektor Unila Usai Anaknya Lolos Masuk Kampus
Sekitar 33 Menit yang laluBertemu NasDem-PKS-PKB, Golkar Tegaskan Tetap Bersama KIB
Sekitar 33 Menit yang laluJokowi soal Buronan Harun Masiku: Kalau Barangnya Ada Pasti Ditemukan
Sekitar 35 Menit yang laluUsai Gempa Tukri, 104 WNI Dievakuasi ke Ankara
Sekitar 46 Menit yang laluGPS Pesawat Susi Air yang Dibakar Dibawa KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Hutan
Sekitar 52 Menit yang laluOrangtua Korban Gagal Ginjal: Bagaimana Obat Dinyatakan Resmi Bisa Jadi Racun?
Sekitar 1 Jam yang laluAnggota Brimob Bentak Babinsa TNI AD, Reaksi Prajurit Ini Bikin Merinding
Sekitar 1 Jam yang laluKetemu Jenderal Polisi, Pak Bhabin Ngaku Sama-sama Pernah Jadi Ajudan Wapres
Sekitar 1 Jam yang laluMomen Jenderal Mantan Ajudan Wapres Semangati Anggota Sakit, Beri Pelukan Hangat
Sekitar 2 Jam yang laluKompolnas Desak Penyidik yang Tetapkan Hasya Tersangka Diperiksa
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 4 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 4 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 1 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluPiala Asia U-20 2023: Striker 15 Tahun Siap Bersaing di Lini Depan Timnas Indonesia U-20
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami