Ini penjelasan manajemen terkait ledakan gas di Mal Gandaria City

Merdeka.com - Ledakan gas terjadi di sektor restoran, Lantai LG, Mal Gandaria City, Kamis (19/5) pagi kemarin. Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang luka bakar dan sebagian menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Direktur Mal Gandaria City, Martin Marpaung mengatakan awalnya satpam mencium bau gas di salah satu toko yang berjarak 5 meter dari Restoran Cup Bob. Kemudian satpam memanggil rekannya untuk melakukan pengecekan.

"Awalnya jam 9 satpam mencium bau gas di toko kosong. Terus memanggil satpam lain karena dia harus menjaga tempat lain. Datang lah satpam lain mendatangi lokasi, ada pipa gas yang terbuka itu, ruangan kosong untuk pekerja," kata Direktur Mal Gandaria City Martin Marpaung saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (20/5).

Setelah itu, kata Martin, pup pipa gas yang bocor itu ditutup agar tidak timbul kejadian yang tak diinginkan. Namun pada saat yang sama, para pekerja melakukan pemotongan besi, sehingga timbul percikan api. "Itulah membuat ledakan kebakaran," kata dia.

Dia mengakui ada unsur kelalaian dari para pekerja tersebut, sehingga terdengar ledakan. Padahal awalnya toko kosong itu dipakai untuk gudang, namun malah untuk pekerjaan lain.

Meski demikian, ia mengaku bertanggung jawab terhadap 13 korban yang mengalami luka. "Tentu, karyawan kita dari kontraktor. Akan dibiayai penuh," kata dia.

Dia menambahkan saat ini pihak kepolisian akan mendalami ledakan gas tersebut. Bahkan Puslabfor Polda Metro Jaya akan mendatangi Mal Gandaria City pada siang hari ini.

Para korban diidentifikasi meliputi Khairul Umam (safety), Ferry Bicar (safety), Widiyatmoko (safety), Solikul (kontraktor), Maryanto (kontraktor), Udin I (kontraktor), Budi (kontraktor), Zaini (kontraktor), Udin 2 (kontraktor), Erwin (kontraktor), Wasno (kontraktor), Warjito (kontraktor) Dan Lestari (karyawan tenant dairy queen).