Ini Komorbid yang Melekat pada Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 2.484 pasien Covid-19 meninggal dunia selama varian Omicron merebak di Indonesia. Tercatat 46 persen pasien memiliki komorbid dan 54 persen tidak mempunyai komorbid.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan ada empat jenis komorbid yang melekat pada pasien meninggal karena Covid-19. Rinciannya, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.
"Jadi empat penyakit ini berhubungan dengan kematian sementara," katanya dalam acara Journalist Workshop yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan secara virtual, Jumat (25/2).
Dia juga membeberkan jenis komorbid terbanyak yang melekat pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, komorbid kehamilan, penyakit paru obstruksi kronis, dan penyakit ginjal.
"Positivity kalau dihubungkan dengan komorbid hipertensi, diabetes, jantung, dan kehamilan, ini menarik. Banyak ibu-ibu hamil ada 10 persen ini, kemudian menjadi nomor empat terbanyak dibandingkan kelompok lainnya," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan selain memiliki komorbid, pasien Covid-19 yang meninggal dunia belum divaksinasi lengkap. Rinciannya, 73 persen belum divaksin lengkap, dan 27 persen sudah divaksin lengkap.
Nadia menambahkan, 53 persen dari pasien Covid-19 yang meninggal dunia masuk kategori lanjut usia atau lansia. Sementara 47 persen non lansia.
Masih data Kementerian Kesehatan, 2.000 pasien Covid-19 meninggal atau 80 persen berusia di atas 45 tahun. Tercatat 80 pasien atau sekitar 3 persen ada di rentang umur 0 sampai 5 tahun.
35 Pasien Meninggal
Kementerian Kesehatan juga mencatat sebanyak 35 pasien Covid-19 meninggal dunia meski sudah mendapatkan vaksinasi lanjutan atau booster. Rinciannya, lansia dengan komorbid sebanyak 15 orang dan lansia tanpa komorbid 10 orang. Kemudian non lansia dengan komorbid 5 orang dan non lansia tanpa komorbid 5 orang.
Nadia mengungkap penyebab pasien Covid-19 meninggal dunia meskipun sudah menerima vaksin booster.
"Karena komorbid berat," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi, Rabu (23/2).
Penyebab lainnya, sebelum terpapar Covid-19, pasien sudah terjangkit human immunodeficiency virus (HIV). Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh pasien semakin lemah.
"HIV ini bukan komorbid," ujarnya.
Nadia memperkirakan pasien Covid-19 tanpa komorbid dan non lansia yang meninggal dunia setelah mendapatkan booster merupakan Orang yang Hidup dengan HIV (Odhiv).
"Iya Odhiv dengan Covid-19," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya