Ingin lebaran di kampung, pencuri ponsel kabur saat penyidik lengah
Merdeka.com - Kendati sempat ditutup-tutupi, akhirnya aib itu tercium juga. Seorang tahanan Polsek Kuta Utara berhasil kabur justru saat dia sedang dalam proses penyidikan di ruang pemeriksaan.
Kaburnya tahanan kasus pencurian ponsel ini membuat berang Polres Badung, sampai sang penyidik diperiksa Propam karena lalai dalam bertugas.
Informasi didapat merdeka.com, saat itu sehari sebelum Lebaran, tepatnya pada Kamis (17/7) siang, tersangka Muchamad Iman Fauzi (30 tahun), asal Jember, Jawa Timur, sedang menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik. Namun, sumber ini tidak mau menyebutkan nama rekan kerjanya sedang menyidik Fauzi saat itu.
Saat itu, Fauzi dalam keadaan tangan tidak diborgol. Di dalam ruangan hanya ada penyidik dan tersangka. Di tengah proses pemeriksaan, penyidik menerima telepon melalui ponselnya. Mungkin karena saking asyiknya mengobrol di telepon, akhirnya situasi itu dimanfaatkan Fauzi dengan mengendap-endap keluar ruangan sampai ke jalan raya.
"Saat itu situasi memang lengang jelang Lebaran. Pelaku sudah kita amankan kok, kita tangkap di Banyuwangi," kata Kapolres Badung, AKBP Tony Binsar, Selasa (21/7).
Tony melanjutkan, setelah sampai di luar pagar kantor polisi, pelaku langsung menyetop sebuah taksi. Menurut dia, pelaku sempat singgah ke tempat tinggalnya di Denpasar Barat buat mengambil kartu ATM dan langsung menarik uang Rp 900 ribu.
"Pelaku sempat pulang ke tempat tinggalnya di Denpasar untuk ambil dompet. Selanjutnya ke ATM tarik uang Rp 900 ribu, untuk ongkos taksi ke Gilimanuk," ujar Tony.
Menurut Tony, Fauzi berhasil ditangkap oleh anggota Buser Polsek Kuta Utara saat berada di rumah kepala desa di sebuah desa di Banyuwangi. Sayang dia enggan menyebut nama desa tersebut.
"Kita amankan tanpa perlawanan di rumah kepala desa di salah satu desa di Banyuwangi," ucap Tony.
Fauzi mengaku terpaksa kabur karena ingin bisa berlebaran di Banyuwangi. Dia kabur sehari sebelum Idul Fitri dan berhasil dibekuk kembali pada Minggu (19/7).
"Saat ini masih kita proses kembali di Polsek Kuta Utara. Sedangkan anggota penyidik juga sudah diperiksa Propam," tutup Tony.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaRupanya alih-alih hanya video call karena gagal mudik, Nambunan memilih membawa orang tuanya ke perantauan.
Baca SelengkapnyaSebuah mobil tiba-tiba menabrak bagian tembok hingga menerobos ke dalam kamar miliknya. Namun ia nampak heran bukannya kaget.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaAksi kocak kedua anak Ucok Baba yakni Nabila dan Atha Ammar langsung mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaMotor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin, kader HMI diminta jangan menyesal tidak ikut gerbong perubahan.
Baca Selengkapnya