Indonesia krisis kedaulatan karena sering didikte asing
Merdeka.com - Walau sudah merdeka selama hampir 68 tahun, namun belum sepenuhnya dirasakan. Sebab, Indonesia masih sering didikte negara-negara asing yang mengamankan kepentingannya setiap menghadapi masalah.
"Bangsa Indonesia saat ini alami krisis kedaulatan. Akhir-akhir ini kita didikte kepentingan asing tentang bagaimana menjalankan demokrasi, bagaimana melaksanakan hak asasi manusia, dan didikte dalam mengelola kekayaan alam, bahkan model pemimpin pun didikte," ujar Ketua Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB), Suryo Susilo dalam Silaturahmi Kebangsaan Peringatan 10 Tahun FSAB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (25/5).
Suryo mengatakan, pemerintah tidak perlu mendengar segala masukan dari bangsa lain dalam mengerjakan rida pemerintahan atau menyelesaikan suatu masalah. Sebab, negeri ini memiliki kemampuan berdasarkan karakter kebangsaan.
"Kita bisa mengerti apa itu demokrasi, hak asasi manusia, bahkan kita bisa mengelola sumber daya alam kita sendiri," kata dia.
Silaturahmi kebangsaan ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Umum Hanura Wiranto, tokoh CSIS Hari Tjan Silalahi. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para putra-putri korban konflik masa lalu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnya