Identifikasi korban Trigana, peti pendingin dan 24 ambulans siaga
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Papua mengirim satu kontainer ke RS Bhayangkara Jayapura buat dipakai menyimpan jasad korban pesawat Trigana Air yang jatuh di kawasan Pegunungan Bintang Papua.
"Pemerintah Papua telah menyiapkan satu kontainer pendingin untuk menampung jasad korban pesawat Trigana, kontainer itu sudah dikirim ke RS Bhayangkara, Selasa (18/8) sore," kata Kabid Dokes Polda Papua, dr Ramon Amiman, di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/8).
Sementara, kata Ramon, meja dan ruangan operasi di RS Bhayangkara Jayapura sudah siap dipakai buat keperluan operasi dan otopsi korban pesawat Trigana.
"Kalau meja dan ruangan siap. Ada dua ruangan operasi, satu ruangan ada satu meja, satu ruangan lagi ada empat meja operasi, jadi sudah siap," ujar Ramon.
Ramon melanjutkan, RS Bhayangkara hanya memiliki dua lemari pendingin. Dengan demikian berdasarkan permintaan diajukan, maka Pemerintah Provinsi Papua telah membantu satu kontainer pendingin buat menampung korban. Ramon mengatakan, kontainer bantuan itu berkapasitas menampung 100 sampai 200 orang.
"Sudah ada kontainer pendingin maka untuk evakuasi dan penampungan korban sudah tidak ada masalah," ucap Ramon.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga membentuk posko kedaruratan penanganan korban pesawat ATR Trigana Air. Tempat itu dikoordinir oleh tim crisis center bersama Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas).
"Sejak dikabarkannya pesawat Trigana Air jatuh, Minggu (16/8) tepat pukul 15.04 WIT di daerah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, dinas kesehatan setempat cepat bergerak dengan membentuk pos penangan kedaruratan di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg Aloysius Giyai.
Aloysius mengatakan, tim ditugaskan di pos penanganan kedaruratan itu tengah berkoordinasi dengan Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua. Menurut dia, tim crisis center juga akan ikut bersama-sama dengan tim dari Basarnas ke Oksibil mengevakuasi korban di lokasi jatuhnya pesawat.
"Rabu ini tim kami akan ikut bersama-sama dengan tim dari Basarnas di lokasi kecelakaan pesawat untuk mengevakuasi korban," ujar Alosysius.
Alosysius menambahkan, semua kebutuhan menyangkut peralatan medis untuk evakuasi korban, juga sudah dikoordinasikan. Sebanyak 24 ambulans disediakan oleh Pemerintah Provinsi Papua buat mengevakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling di Bandara Sentani, untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana," sambung Aloysius.
Dinas Kesehatan Papua menyediakan tiga unit ambulans dari berbagai rumah sakit di Jayapura. Di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura tiga mobil ambulans, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima mobil ambulans, dan dari rumah sakit swasta di Jayapura.
Pesawat ATR 42-300 milik Trigana Air bernomor penerbangan IL267 dilaporkan hilang kontak pada Minggu (16/8). Setelah dicari, burung besi itu ternyata menabrak dan meledak di Gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang. Seluruh penumpang dan kru berjumlah 54 ditemukan tewas. Pesawat itu juga mengangkut uang Program Simpanan Keluarga Sejahtera lebih dari Rp 6,5 miliar. Hingga saat ini, proses evakuasi masih digelar, hanya saja terhambat kondisi cuaca.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi 5 korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSigit mengatakan saat ini proses identifikasi terhadap para jenazah masih dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih mengusut penyebab peristiwa maut tersebut
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca Selengkapnya