ICW sebut UN ajarkan anak curang dan jadi bibit korupsi
Merdeka.com - Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan, pemerintah harus segera menghentikan Ujian Nasional (UN). UN dianggap sebagai program pendidikan yang mengajarkan kecurangan kepada siswa.
"Sementara jangan ada UN dulu lah, karena UN itu ajarkan anak belajar curang. Kalau dari kecil mereka curang maka sampai besar curang. Itu jadi bibit-bibit korupsi," kata Febri di Kantor ICW, Jalan Kalibata Timur IVD Nomor 6, Jakarta Selatan, Minggu (4/12).
Menurut Febri, pemerintah harus mulai melakukan pembenahan di internal pendidikan. Misalnya memperbaiki fasilitas sekolah hingga kualitas guru.
Dia menyebut, rendahnya kualitas guru menjadi pemicu utama terjadinya kecurangan saat UN berlangsung. Kendati anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat terbilang cukup besar yakni selama ini berkisar pada Rp 500 triliun.
"Kecurangan UN ini terjadi kenapa? Karena sekolah itu secara standar tidak bisa, tidak mampu, banyak standar tidak terpenuhi akhirnya muridnya tidak punya kemampuan menjawab soal. Karena tidak bisa jawab soal, dia cari ke yang lain. Cari bocoran. Dan sekolah juga takut kalau muridnya di bawah standar, ikut UN standar nasional, yang soalnya susah-sudah, akhirnya ikut bantu. Akhirnya terjadinya kecurangan sistematis yang terus menerus, terstruktur dan masif itu," jelas Febri.
Tak hanya itu, Febri menyarankan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyentuh sistem pendidikan di Tanah Air. Pendidikan anti korupsi dianggap mampu menumbuhkan jiwa generasi muda anti korupsi.
"Kalau pendidikan anti korupsi itu cukup learning by doing saja. Kalau bahasa Jokowi revolusi mental. Ajak saja anak bermain terus nanti sambil belajar pendidikan anti korupsi," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaSiapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI Penganiaya Anak Pejabat di Purwokerto Dijatuhi Hukuman Disiplin, Ini Sanksinya
Perwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua
Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaCara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca SelengkapnyaVIDEO: Tutup Debat Capres, Ganjar Janjikan Beasiswa Kuliah Anak Prajurit TNI dan Polisi
Ganjar dalam penutupan debat menjanjikan beasiswa kuliah bagi anak-anak dari prajurit TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaBertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya