HUT 77 RI, Ridwan Kamil Ingatkan Jangan Ada Polarisasi Politik Identitas dan Agama
Merdeka.com - Momentum peringatan kemerdekaan yang sudah memasuki usai 77 tahun harus disikapi dengan fokus pada misi masa depan. Jangan lagi masyarakat meributkan hal yang bisa memecah belah, seperti membesarkan politik identitas.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (17/8).
"Kita menguatkan menjelang 2024 jangan ada polarisasi politik identitas, politisasi agama, pembelahan SARA dan lain sebagainya," tegas dia.
"Kita sudah panjang, 77 tahun melewati hal yang seperti itu. Kita fokus kepada yang sifatnya masa depan. Jangan sibuk mengurusi yang sudah selesai. Bhinneka Tunggal Ika jangan diganggu lagi, perbedaan jangan dibesarkan, carilah selalu persamaan di antara banyaknya perbedaan," ia melanjutkan.
Di samping itu, ia mengingatkan kepada jajaran pejabat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus menjaga prestasi yang sudah dilakukan. Salah satunya menjadi wilayah dengan nilai investasi di Indonesia.
Kemudian, ia mengklaim di masa periode kepemimpinannya selama hampir empat tahun, banyak inovasi yang sudah dilakukan. Di antaranya inovasi di bidang digital yang berdampak pada perekonomian.
"Dulu sebelum saya menjabat ada sekitar 1000-an desa tertinggal, sekarang jelang akhir satu tahun (masa jabatan selesai) ini sudah 0. Desa mandirinya yang tadinya 30 sekarang 1.100-an. Ada percepatan yang membuat ekonomi bergerak. Tidak ada lagi status desa tertinggal," ucap dia.
Sebagai informasi, dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Ridwan Kamil menyatakan acara tersebut merupakan momen penting dalam mencapai mimpi Indonesia menjadi negara adidaya di tahun 2045 dalam melawan berbagai tantangan yang ada.
"Mari kita jadikan perayaan kemerdekaan yang ke-77 ini sebagai momentum kebangkitan semangat untuk menghadapi beragam tantangan dalam membangun Indonesia yang lebih maju," kata Ridwan Kamil.
Ia menjelaskan pula bahwa tahun ini merupakan tahun ketiga perayaan kemerdekaan dalam situasi pandemi. Namun begitu, kondisi saat ini jauh lebih terkendali karena sudah memasuki masa transisi dari pandemi menuju endemi.
"Jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain, Indonesia tergolong sukses dalam pengendalian penyebaran virus Covid-19. Ini semua tentu berkat upaya bersama dan kolaborasi mendorong inovasi dalam menyelesaikan ragam persoalan yang ditimbulkan oleh pandemi ini," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Berharap Ramadan Bisa Turunkan Tensi Politik
Bulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaKetua MUI Usul Gelar Silaturahmi Nasional Tokoh Politik Usai Pemilu 2024
Hal tersebut dilakukan saat momentum bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya