Hidayat nilai pernyataan pejabat Malaysia sangat picik
Merdeka.com - Opini Zainudin Maidin di koran Utusan Malaysia yang menuding mantan Presiden Bacharudin Jusuf Habibie sebagai pengkhianat bangsa menunjukkan rendahnya cara berfikir mantan Menteri Penerangan Malaysia itu.
"Itu menggambarkan betapa rendahnya cara berfikir dan logika dalam mengapresiasi cara hubungan yang baik dengan Indonesia," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid di DPR, Rabu (12/12).
Menurut Hidayat, seharusnya sebagai mantan menteri penerangan, Zainudin tahu kalau Habibie adalah rekanan mayoritas petinggi di Malaysia. Adanya pernyataan itu menunjukkan Zainudin memiliki pemikiran tidak negarawan. "Jadi sangat picik," kata Hidayat.
Meski pernyataan itu sempat membuat panas kuping Indonesia, namun masyarakat tidak perlu menyikapinya berlebih. Sebagai masyarakat berpendidikan, warga Indonesia harus menyikapinya profesional.
"Penulis itu adalah anggota UMNO (partai pemerintah), dia takut Anwar populer dengan kedekatan tokoh-tokoh. Kita harus berfikir profesional," katanya.
"Tidak perlu persoalan ini dikompori. Itu pernyataan orang yang sedang kalap, kita tidak perlu kalap menanggapi pernyataan kalap itu," terang Hidayat.
Terkait sikap Zainudin yang enggan meminta maaf terkait pernyataannya, Hidayat menyebutnya sebagai tindakan seorang yang kerdil.
"Semakin kerdilnya orang itu. Saat berdedarnya makalah itu, saya berada di Malay," kata Hidayat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat menyinggung anggapan presiden boleh berkampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku siap menghadapi debat keempat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaJambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diinisiasi oleh Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia, John Muhammad lewat akun media sosialnya.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat mempertanyakan terkait 'penugasan presiden' yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, saat sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya