Hasil Pemeriksaan Psikis: Pegawai KPI Korban Pelecehan Seksual Cenderung Depresi
Merdeka.com - Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, berinisial MS, mengalami depresi setelah menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual. Hal itu diungkapkan kuasa hukum MS, Muhammad Mualimin usai mengantar kliennya menjalani pemeriksaan psikis di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (4/10).
"Tadi dokter psikiatrinya menyatakan bahwa MS mengalami kecenderungan depresi," kata Mualimin saat dikonfirmasi.
Mualimin menyebut kliennya depresi akibat kasus perundungan dan pelecehan seksual yang dialaminya selama bekerja di KPI.
"Hebatnya tekanan yang ditimbulkan dari tindak pidana perundungan dan pelecehan seks yang dialami korban. Tertekan terus menerus selama sekian tahun yang merusak kondisi mental MS," kata dia.
Alhasil dokter, kata Mualimin, menyuruh MS mulai berkegiatan di luar rumah dan berinteraksi untuk mengurangi paranoid serta kecemasan yang dialaminya.
"MS harus banyak bergaul dan berinteraksi, supaya kepercayaan dirinya terpupuk pelan pelan. MS disarankan tidak boleh menganggur atau berdiam diri," kata dia.
Lebih lanjut, Mualimin menyampaikan jika MS masih harus menjalani pemeriksaan psikis sebanyak sembilan kali dari 14 pemeriksaan yang terlah dijadwalkan di RS Polri sebelumnya.
Sebelumnya, kasus pelecehan dan perundungan yang dialami MS oleh sesama rekan pegawai KPI yang saat ini telah ditangani Polres Metro Jakarta Pusat. Dimana kasus mencuat setelah sepucuk surat yang menceritakan MS alami alami pelecehan dan perundungan sepanjang 2012-2014.
"Selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya. Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh."
MS yang bekerja di kantor KPI Pusat sejak 2011 juga mengaku dipukul, dimaki dan direndahkan terus menerus dan berulang-ulang sehingga merasa tertekan, stres dan sakit.
"Puncaknya pada tahun 2015, mereka beramai ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," tuturnya.
"Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan saya stres dan merasa hina, saya trauma berat, tapi mau tak mau harus bertahan demi mencari nafkah. Harus begini bangetkah dunia kerja di KPI? Di Jakarta?" imbuhnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan penguatan Puskesmas sudah dilakukan sebelum menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seorang perempuan yang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Baca SelengkapnyaMochammad Irfan, merupakan pria yang kini memilih beternak setelah purna dari tugasnya sebagai Kepala SMA Negeri Ambulu.
Baca SelengkapnyaTersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca Selengkapnya