Harimau Sumatera Mati Terjerat di Minas Barat
Merdeka.com - Seekor harimau sumatera tewas terjerat di area konsesi PT. Arara Abadi anak usaha Sinarmas Group, Desa Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau. Satwa dilindungi itu diperkirakan sudah sepekan berada di lokasi jeratan hingga ditemukan mati pada Senin (18/5).
Begitu mendapat informasi tersebut, Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) Riau diberangkatkan untuk ke lokasi.
"Berawal dari laporan Humas PT Arara Abadi kepada BBKSDA Riau, bahwa ada seekor Harimau Sumatera yang terjerat di area konservasi Distrik Gelombang," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono kepada merdeka.com.
Dia menyebutkan, PT Arara Abadi pertama kali mendapat laporan tersebut dari Kepala Desa Minas Barat yang diberitahu oleh masyarakat pencari ikan di sekitar lokasi. Informasi itu diterima Senin sekitar pukul 11.00 WIB.
"PT. Arara Abadi segera meneruskan laporan tersebut pada pukul 13.00 WIB ke BBKSDA. Saya langsung memerintahkan tim evakuasi dan tim medis untuk langsung bergerak ke lokasi ditemukan satwa tersebut," ujar Suharyono.
Sayangnya, harimau sumatera sudah dalam kondisi mati dengan kaki depan kanan terjerat. Bahkan, bangkai satwa bertaring tajam itu sudah dipenuhi lalat dan belatung.
Suharyono mendapat laporan dari PT Arara Abadi dan sumber sumber lainnya, bahwa harimau tersebut diperkirakan sudah terjerat sekitar 1 minggu atau sepekan.
"Sehingga memperparah luka yang ada di kakinya. Jauhnya sumber air dari lokasi harimau yang terjerat menjadi penyebab satwa tersebut mengalami dehidrasi," jelasnya.
Selanjutnya, tim BBKSDA langsung melakukan evakuasi terhadap Harimau sumatera berjenis kelamin jantan tersebut dan membawanya ke kantor mereka untuk neukropsi sebelum dikuburkan.
Terpisah, Head of Conservation APP Sinar Mas, Dolly Priatna menuturkan bahwa harimau tersebut ditemukan dalam kondisi terjerat ketika salah satu staf PT Arara Abadi di lokasi area konservasi Distrik Gelombang, yang merupakan bagian dari wilayah konsesi PT Arara Abadi.
"Setelah mendapat laporan, pihak perusahaan segera melaporkan hal ini kepada Balai Besar KSDA Riau dan segera memberangkatkan tim evakuasi dan tim medis ke lokasi. Namun, harimau tersebut ditemukan sudah dalam kondisi mati dengan jeratan di kaki kanan depannya," tuturnya.
Pihak perusahaan bekerja sama dengan tim BKSDA dan terus memberikan dukungan dalam proses investigasi lanjutan. "Perburuan ilegal satwa kunci, termasuk dengan menggunakan jerat, merupakan praktik yang merugikan lingkungan hidup dan komunitas di sekitarnya. Oleh karena itu, APP Sinar Mas beserta berbagai unit bisnis dan pemasoknya, termasuk PT Arara Abadi, senantiasa berupaya untuk berkontribusi menekan praktik tersebut oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab di sekitar wilayah konsesi kami," terang Dolly.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata Ini Penyebab Macet Parah Tanjung Barat Arah Pasar Minggu Tadi Pagi
Kejadian itu pun ramai menjadi perbincangan setelah diunggah akun Instagram @jakarta.terkini
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenyebab Mata Ikan di Jari Tangan, Perhatikan Ciri-Cirinya
Selain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSegera Disidang, Tersangka Kasus Hoaks Palti Hutabarat dan Barang Bukti Diserahkan ke Kejari Batubara
Penyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaIkan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaUniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca Selengkapnya