Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Santri, pejabat diminta meneladani sifat dan perjuangan santri

Hari Santri, pejabat diminta meneladani sifat dan perjuangan santri Pesantren 10.000 santri. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Presiden Jokowi telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015. Dalam Keppres tersebut berisi ketetapan bahwa setiap tanggal 22 Oktober akan diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hal tersebut merupakan pelunasan Presiden Jokowi terhadap janjinya di masa kampanye pencalonan presiden 2014 silam.

Menanggapi hal tersebut Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menyepakati adanya penetapan Hari Santri Nasional. Meski begitu Ray berharap agar Hari Santri dipandang tidak dalam arti sempit, namun sebagai sebagai entitas kultural dan entitas historis.

"Kalau dikontekskan dengan era sekarang sih menurut saya watak santri kan terkenal dengan kemandirian, jujur, tidak korup, hidup dengan keprihatinan, pandai bersosialisasi dengan masyarakat, menghormati orang lain, hidup sederhana. Saya pikir watak kultural yang seperti itu yang tentu sangat relevan untuk diteladani bangsa ini. Kan itu yang dibutuhkan bangsa ini. Itu kan relevan bagi bangsa ini nilai-nilai semacam itu," kata Ray saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (23/10).

Dengan demikian, menurut Ray, ciri khas para santri tersebut bisa diteladani lintas agama. Sebab, watak santri bisa diteladani dan akan berdampak baik bagi perkembangan sosio kultural di Indonesia.

"Bagaimana para santri memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini juga tidak kalah besarnya. Boleh-boleh aja ditetapkan itu hari santri. Tapi jangan dipandang sebagai eksklusifitas dari para santri. Itu dilihat saja sebagai mengingatkan kita kepada santri. Suatu realitas masyarakat yang hidup di dalam tradisi tersendiri. Jangan dipandang itu sebagai kelompok eksklusif," tuturnya.

Ray menolak bagaimana Clifford Geertz memandang santri secara simbolik sebagai kelompok eksklusif. Tak seperti wacana yang dimunculkan Clifford Geertz, kaum santri bukanlah kelompok yang menolak pengaruh dari luar. Meski punya jati diri sendiri, namun mereka justru berupaya menempa diri agar bisa melebur dengan komunitas di luar dirinya.

"Jangan kayak Clifford Geertz yang mengkategorikan itu sebagai kelompok masyarakat tertentu. Saya pikir pengertian santri tidak lagi spesifik. Santri itu hanya semacam identitas dari kultural sebagian masyarakat kita yang punya kontribusi dalam memperjuangkan bangsa ini. Kalau dipandang seperti clifordzer jadi semacam kelompok sosial tertentu, pasti kelihatan eksklusif. Tapi kalau dilihat semacam entitas bukan kelompok beragama, tapi kultural Indonesia, menurut saya tidak terlalu menjadi masalah," terangnya.

Maka dari itu yang terpenting dari Ray mengenai bagaimana merayakan Hari Santri Nasional tersebut. Bisa dirayakan sebagai sebuah ruang untuk merenungkan perjuangan, kontribusi, maupun sifat santri. Di sisi lain Ray mengakui kemungkinan ada motif politis dari Presiden Jokowi untuk memobilisasi massa santri. Hal tersebut tidak bisa dihindari ketika negar mencoba ikut camppur.

"Tidak ada arah untuk memecah belah masyarakat. Apa bedanya hari santri dengan hari buruh, hari ayah, hari ibu? Makanya lagi-lagi saya bilang hari santri itu harus dilihat dalam kerangka atau pendekatan baru. Santri itu sekarang lebih kultural yang boleh jadi mereka tidak bersekolah di pesantren tapi bisa dinamakan santri kalau dilihat dari cara kultural dia. Tahlilan misalnya, sekarang kan gak hanya santri wartawan kan Tahlilan juga," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus
Lagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus

Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.

Baca Selengkapnya
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya
17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.

Baca Selengkapnya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral

Salah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.

Baca Selengkapnya
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Para Santri Ini Dapat Hadiah saat Sedang Salat Tahajud, Ekspresi Bahagia Bikin Haru
Para Santri Ini Dapat Hadiah saat Sedang Salat Tahajud, Ekspresi Bahagia Bikin Haru

Terlihat juga salah satu santri yang sedang melakukan selawatan hingga memanjatkan doa usai menunaikan salat tahajud.

Baca Selengkapnya
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan

Ditetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan

Baca Selengkapnya