Hari Film Nasional, sutradara film Blue Eyed Boy bakal hadir di Aceh
Merdeka.com - Sutradara film pendek Blue Eyed Boy asal Iran, Amir Masoud Soheili dipastikan hadir pada acara peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-66 di Banda Aceh. Film pendek itu pun akan diputar di Banda Aceh dan kemudian penonton berkesempatan untuk berdiskusi.
Selain itu, film pendek dari Aceh berjudul Polem Ibrahim karya sutradara RA Karamullah juga ikut diputar. Film yang disutradarai oleh putra asli Aceh ini diputar setelah menonton film milik Amir Masoud Soheili itu.
"Sutradara Iran akan bicara tentang perkembangan film dunia dan memberi komentar pada film-film Aceh," kata Ketua Komunitas Tikar Pandan, Fauzan Santa, Jumat (18/3).
Kegiatan ini digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam rangka Hari Film Nasional di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan melalui Pusat Pengembangan Perfilman bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Roadshow pemutaran film ini juga dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. Yaitu Jember, Sumbawa, Balikpapan, Banda Aceh dan Parigi. Untuk Pulau Sumatera, kegiatan diskusi pemutaran film dilaksanakan di Banda Aceh pada Senin-Selasa (21 Maret sampai 22 Maret).
Agenda pemutaran dan diskusi film akan dilaksanakan pada dua tempat, Gedung ACC Sultan II Selim dan Kampung Nusa, Lhoknga. Ada empat kegiatan utama roadshow HFN di Banda Aceh; temu komunitas, film dan diskusi, apresiasi film dan layar tancap.
"Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret. Diadakan serentak seluruh Indonesia dan mempertemukan komunitas film antar kota dalam rumpun kepulauan. Untuk pulau Sumatera, dipilih di Banda Aceh," jelasnya.
Selain itu, tambahnya, film-film yang diputar telah diseleksi oleh pihak sensor film dan pihak Kemendikbud. Film-film tersebut banyak bertema pembinaan pendidikan dan penguatan kebudayaan.
Untuk di Aceh, dipilih film berjudul Sepatu Dahlan tentang perjuangan seorang anak mencapai cita-cita dan Bulan di Atas Kuburan yang berkisah tentang suka-duka perantau di ibukota.
Dalam forum film dan diskusi ini ikut hadir Ria Irawan, seorang aktris senior Indonesia yang pada 2015 meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) kategori aktris pendukung terbaik dalam film Bulan di Atas Kuburan.
Terakhir, pada Selasa (22/3), layar tancap memutar film Sepatu Dahlan di Kampung Nusa, Lhoknga, Aceh Besar.
Roadshow Hari Film Nasional ke 66 ini juga didukung oleh Komunitas Al-Hayah, Aceh Documentary Competition, Aceh Film Festival, Dewan Kesenian Banda Aceh dan Komunitas Kanot Bu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.
Baca SelengkapnyaMPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pantun Aceh lucu adalah bagian dari warisan budaya yang dapat menjaga dan melestarikan tradisi lisan masyarakat Aceh.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Panglima Laot ini sudah muncul sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaPria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaAsal-usul pantun Aceh berawal dari pengaruh budaya India Selatan serta Arab yang masuk ke daerah ini melalui jalur perdagangan maritim yang sibuk pada abad ke-1
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca Selengkapnya