Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim beda pendapat, Kades pelaku pungli dihukum 7 bulan penjara

Hakim beda pendapat, Kades pelaku pungli dihukum 7 bulan penjara Kades di Sumut Masriadi lakukan pungli divonis 7 bulan penjara. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Serdang Bedagai, Sumut, Masriadi alias Adi, dinyatakan bersalah melakukan pungli. Dia dijatuhi hukuman kurungan selama tujuh bulan dengan denda sebesar Rp 1 juta subsider 1 bulan kurungan.

Putusan majelis hakim yang diketuai Rosmina tidak bulat. Seorang hakim anggota, Yusra justru berbeda pendapat atau dissenting opinion. Menurut Yusra, tidak ada pelanggaran pidana yang dilakukan terdakwa. Hakim Yusra berpendapat yang terjadi bukan pungutan liar melainkan biaya yang diterapkan terdakwa untuk pengurusan surat tanah.

"Oleh sebab itu perbuatan terdakwa tidak memenuhi unsur pidana," sebut Yusra.

Namun dua hakim lainnya menyatakan Masriadi bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan subsider JPU Pasal 12 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No 20 Tahun 2001.

Menyikapi putusan majelis hakim, JPU menyatakan pikir-pikir. Pihak terdakwa juga menyatakan hal serupa. "Kami ambil opsi pikir-pikir karena tadi kan putusannya dissenting opinion. Salah seorang hakim memutuskan terdakwa dibebaskan," ujar Marulam Pandiangan, kuasa hukum Masriadi seusai persidangan.

Menurut Marulam, sebagai kepala desa yang dipilih langsung oleh warganya, sewajarnya terdakwa membuat kebijakan yang bisa meringankan beban warga. "Biayanya sekali urus kan Rp 1,5 juta. Nah saksi korban mengurus dua surat tanah totalnya Rp 3 juta. Itu kan biayanya untuk ongkos-ongkos memanggil saksi urusan tanah itu, " sebut Marulam.

Masriadi ditangkap personel Polres Tebingtinggi saat sedang transaksi dengan saksi yang juga warga Dusun Masjid Pematang Tengah, Desa Kayu Besar, Serdang Bedagai, Rabu (1/3). Ketika itu korban ingin mengurus surat tanah, namun dia meminta dana pengurusan sebesar Rp 3 juta.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ledakan Terjadi di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan Terjadi di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan berasal dari sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan.

Baca Selengkapnya
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.

Baca Selengkapnya
Sadis! Pedagang Kramatjati Disiram Air Keras-Dibacok hingga Tewas di Tengah Keramaian Pasar

Sadis! Pedagang Kramatjati Disiram Air Keras-Dibacok hingga Tewas di Tengah Keramaian Pasar

Saat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu

Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu

Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.

Baca Selengkapnya