Habibie bicara jatuhnya pesawat Sukhoi
Merdeka.com - Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan, sebaiknya semua pihak tidak menduga-duga penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, (9/5).
"Soal itu tunggu saja daripada spekulasi. Tunggu data-data dari black box," kata Habibie di Jakarta, Sabtu (2/6).
Habibie juga menyoroti ambisi Sukhoi yang ingin merambah ke penerbangan komersil. Menurut dia, sulit bagi Sukhoi yang selama ini malang-melintang dalam pembuatan pesawat tempur terjun ke pembuatan pesawat komersil.
"Sekarang bayangkan, manusia yang jago mendesain pesawat tempur, tidak akan pernah menjadi nomor satu di komersil," ujarnya.
Itulah sebabnya, kata dia, selama ini tidak ada pesawat komersil berasal dari China dan Rusia.
Habibie menjelaskan, untuk pembuatan pesawat tempur ada tahapan dan kriteria. Pertama adalah misi. Dalam keadaan apa pun pesawat tempur harus memenangkan pertempuran. Dan yang kedua adalah keamanan atau keselamatan serta ketiga baru biaya.
"Sebaliknya dengan kriteria pesawat komersil, yang pertama adalah safety, kedua biaya, dan ketiga misi," terangnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaMeskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Haji Isam memiliki hobi otomotif hingga memiliki garasi modern berstandar internasional untuk merawat banyak mobil miliknya.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.
Baca Selengkapnya