Gus Ipul soal Pilgub Jatim: Warga NU sudah terbiasa dengan perbedaan
Merdeka.com - Dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) hampir dipastikan akan menjadi kontestan dalam Pemilihan Gubernur 2018. Syaifullah Yusuf, yang juga Wakil Ketua Pengurus Besar NU diusung oleh PKB dan PDIP berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Anwar Anas.
Sementara, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Muslimat Badan Otonom NU juga bakal diusung sejumlah partai politik. Kondisi tersebut jelas akan mempengaruhi kaum Nahdliyin dan internal organisasi dalam memberikan dukungan.
"Kita tahu ya, warga NU terbiasa dengan perbedaan. Saya kira tidak terlalu bermasalah. Ok saja, sudah paham apa yang akan dilakukan," kata Syaifullah Yusuf di Lapangan Bela Negara Rampal, Kota Malang, Sabtu (21/10).
Kata Gus Ipul, demikian panggilan Syaifullah Yusuf, perbedaan pendapat sudah terbiasa terjadi di lingkungan NU. Sehingga NU sudah dewasa dalam menghadapi persoalan tersebut.
"Tidak ada masalah, NU kan sudah biasa beda pendapat," tegasnya.
Gus Ipul juga menegaskan, bahwa dukungan kiai kepada salah satu calon gubernur merupakan dukungan sebagai tokoh masyarakat. Dukungan itu tidak membayar bawa nama Nahdlatul Ulama, sebagai organisasi.
"Kalau ada kiai ikut kegiatan, memberikan dukungan misalnya, itu posisinya sebagai pengasuh pesantren, sebagai tokoh agama, sebagai tokoh masyarakat. Tidak sebagai pengurus NU nya," katanya.
Gus Ipul mencontohkan, dukungan KH Mutawwakil Alallah kepada dirinya, atas nama pribadi dan tokoh masyarakat. Secara organisasi, NU tetap mengacu pada Khittah tahun 1926 dan hasil muktamar NU ke-27.
"Selama ini tidak ada kan yang menggunakan jabatannya. Kalau toh KH Mutawwakil ikut memberikan tanda tangan sebagai pengasuh pesantren, bukan sebagai pemimpin NU," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaGus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Cak Imin, dukungan para kiai dan ulama sudah semakin solid.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca SelengkapnyaGus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.
Baca SelengkapnyaPerintah itu merupakan wujud penghormatan negara kepada umat Konghucu.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.
Baca Selengkapnya