Gus Ipul akui ada 12 SMA di Kepulauan Sumenep tak bisa ikut UNBK
Merdeka.com - Wakil Gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul optimis Jawa Timur akan sukses melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA dan SMK 2017. Sebab, kata dia, Jawa Timur memiliki sarana dan prasarana penunjang serta didukung SDM teknis yang mumpuni untuk menyukseskan UNBK pada bulan April tersebut.
"Kami optimis untuk pertama kalinya dapat menyelenggarakan UNBK dengan target 100 persen. Meski ada 12 SMA yang tersebar di Kepulauan Sumenep belum bisa melaksanakan UNBK tahun ini. Selebihnya Alhamdulillah sudah siap dan kami yakin, Insya Allah akan sukses 100 persen," kata Gus Ipul saat membuka Pelatihan dan Koordinasi Tim Help Desk UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Surabaya Suite, Rabu malam (7/3).
Secara umum, lanjut Gus Ipul, seluruh pihak yang berperan untuk menyukseskan UNBK menyatakan kesiapannya serta telah melakukan persiapan yang baik. Seperti perangkat komputer di semua lembaga penyelenggara, pasokan listrik dari PLN, dan koneksi internet dari Telkom.
"Tak hanya itu, rasa optimisme saya meningkat setelah melihat SDM teknis, baik itu tenaga teknisi/proktor, yakni bapak dan ibu semua juga bersemangat menyongsong UNBK. Anda semua adalah penentu kesuksesan UNBK. Anda juga didukung oleh satgas helpdesk kabupaten/kota serta provinsi, dan pusat. Mari kita sukseskan UNBK," ucap orang nonor dua di Provinsi Jawa Timur ini.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Gus Ipul menjelaskan, tahun ini terdapat 1.454 SMA dengan 9156.710 siswa, 1.798 SMK (199.365 siswa) dan 942 Madrasah Aliyah (61.177 siswa) yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang melaksanakan UNBK.
"Secara keseluruhan, jumlah lembaga yang mengikuti UNBK tahun ini lebih meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sebanyak 1.300 lembaga atau sekitar 60 persen saja yang melaksanakan UNBK di Jatim. Kami optimis tahun ini bisa 100 persen sukses," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rahman mengatakan, rakor ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman UNBK, khususnya pada jaringan dan aplikasi UNBK, memperoleh masukan dari semua pihak tentang implementasi UNBK, meningkatkan kerjasama dan membangun komunikasi antara pusat, provinsi, dan kabupan/kota dalam implementasi UNBK.
"Kami harap rakor ini bisa meningkatkan kemampuan dan pemahaman pada jaringan dam aplikasi UNBK, mampu melakukan pendampingan di masing-masing sekolah, memperoleh masukan dari semua pihak dalam rangka implementasi UNBK, terjalinnya kerjasama dan komunikasi serta sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupate/kota terkait implementasi UNBK," kata Saiful Rahman.
Rakor yang berlangsung selama 3 hari, yaitu 8 hingga 11 Maret itu, diikuti unsur Dispendik Jawa Timur, Dispendik Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Dispendik Provinsi NTT, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kora se-NTT. Sementara untuk narasumbernya, berasal dari Dinas Pendidikan Jawa Timur, Balitbang, Kemendikbud, dan Tim dari Puspendik.
Pada kesempatan yang sama, Kapus Pendik Kemendikbud, Nizam mengatakan, pihaknya mengapresiasi Jawa Timur yang menjadi pelopor UNBK secara nasional, serta mampu berinovasi dan berani melaksanakan UNBK. "Saya salut dengan arek-arek Jatim yang berani menyelenggarakan UNBK. Ini patut ditiru dan dicontoh oleh provinsi lain. Jika dirata-rata, Jatim paling besar mengadakan UNBK," pujinya.
Nizam menuturkan, pihaknya belajar pelaksanaan UNBK dari Australia pada lima tahun lalu. "Ketika kita ke sana, mereka baru siap-siap melaksanakan UNBK pada 2019. Ketika mereka ke sini, mereka kaget kok kita sudah berani melaksanakan UNBK? Jadi saya salut dengan Jatim yang bonek menggelar UNBK," kata Nizam.
Dia juga berpesan, meski ke depan ada potensi kendala, namun seluruh pihak harus tetap optimis menyukseskan UNBK. "Kendala teknis mungkin ada, tapi pasti ada solusinya. Kita pastikan anak-anak kita tidak dirugikan. UNBK akan jadi penyemangat bagi anak-anak kita agar mereka sukses di masa depan dan jadi juara di Abad ke-21. Karena tidak ada pilihan lain selain belajar, sebab semua serba teknologi," pungkanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca Selengkapnya5 orang ini rayakan 40 tahun kelulusan dengan berdiri di atas Gunung yang memiliki nama yang mirip dengan nama SMA mereka.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya