Guru Besar IPB Profesor Linawati Dimakamkan di Rote Ndao Karena Covid-19
Merdeka.com - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Linawati dikabarkan meninggal dunia di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (18/7).
Almarhumah Profesor Linawati meninggal dunia, saat sedang menjalankan kedinasan di Rote Ndao. Berita duka ini dibagikan dalam sejumlah grup whatsapp, sehingga ucapan turut berbelasungkawa pun ramai diucapkan.
Sejumlah informasi dalam grup whatsapp menyatakan almarhumah Profesor Linawati meninggal dunia, diduga akibat terpapar covid-19.
Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan kabar duka tersebut.
Menurut Stefanus Saek, almarhumah Profesor Linawati ke Rote Ndao dalam rangka pengamatan rencana budidaya rumput laut varietas tertentu, yang memungkinkan untuk dikembangkan.
"Iya benar beliau ke Rote dalam rangka pengamatan rencana budidaya rumput laut varietas tertentu, yang memungkinkan untuk dikembangkan," jelasnya, Minggu (18/7) malam.
Menurut Stefanus Saek, jenazah Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Linawati telah dikebumikan di Rote Ndao karena terpapar covid-19.
"Beliau sudah dimakamkan di Rote. Benar beliau covid-19," ungkapnya singkat.
Profesor Linawati merupakan dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Almarhumah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, pada Tahun 2015 lalu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaTerkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca Selengkapnya