Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 Meter
Merdeka.com - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (1/5) pukul 07.31 WIB. Jarak luncur awan panas kali ini mencapai 1.300 meter ke arah barat daya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan berdasarkan data rekaman seismogram, aktivitas tersebut tercatat dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 91 detik.
"Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer pada sektor tenggara, yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/5).
Selain guguran lava dan awan panas, potensi bahaya yang perlu diwaspadai saat ini yaitu letusan eksplosif. Bila letusan eksplosif terjadi, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
"Dalam hal ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya sebagaimana yang telah disebutkan. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi sampai saat ini," ujarnya.
Raditya menyebut, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi sepekan terakhir oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran telah terjadi sebanyak 12 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 2.000 meter ke arah barat daya dan 700 meter ke arah tenggara. Aktivitas itu terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 58 milimeter dan durasi 163 detik.
Sementara guguran lava teramati sebanyak 113 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya. Tidak terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Selain itu, volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.141.850 m3 dengan laju pertumbuhan 11.900 m3/hari.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 28 April terhadap 22 April 2021 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 1.794.000 m3," jelasnya.
Menurut Raditya, deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 sentimeter per hari.
"Dari hasil pantauan aktivitas Gunung Merapi selama sepekan tersebut, maka BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya