Gubernur Jatim: Putus rantai dendam di Sampang
Merdeka.com - Solusi yang paling tepat untuk meredakan konflik antara warga muslim Sunni-Syiah di Sampang, Madura, Jatim, adalah memutus rantai dendam dari kedua belah pihak. Tanpa pemutusan dendam, konflik dinilai tidak akan pernah selesai.
"Solusi yang paling tepat adalah memutus mata rantai dendam. Karena saya melihat di sana kalau sudah membunuh, pasti ada saling dendam anak-anaknya. Jelas kasus ini tak akan pernah selesai," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (27/8).
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo juga mengatakan, kultur masyarakat Madura ini memang sangat keras. "Pernah suatu ketika ada kasus maling (pencuri) motor langsung dibakar oleh warga. Saya diberi tahu oleh aparat kalau maling motor saja pernah dibakar oleh massa," cerita dia.
Di negara Pancasila ini, lanjut Pakde Karwo, pemerintah harus memberikan rasa adil terhadap kaum minoritas. "Namun, posisi adil ini harus sesuai kultur wilayah setempat. Tentunya, adil di Sampang tidak sama dengan adil di Surabaya," ujarnya.
Pakde Karwo mengaku sempat berada di lokasi konflik selama sekitar 20 menit pasca kejadian yang menewaskan dua orang tersebut. Ditelpon oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pakde Karwo segera melakukan langkah-langkah konkret.
"Termasuk melakukan pendekatan persuasif serta penegakan peraturan perundangan. Kalau itu memang kriminal, harus ditegakkan," sambung Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu.
Namun demikian, lagi-lagi Pakde Karwo menjelaskan, kalau dia tidak bisa masuk kepada ranah agama. Sebab untuk persoalan itu, menurutnya, merupakan domain menteri agama.
"Yang terpenting saat ini kaum minoritas tersebut di tempat yang layak memenuhi standar kemanusiaan," tegas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnya