Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Giliran orangtua Sintya diteror SMS misterius

Giliran orangtua Sintya diteror SMS misterius bocah Sintya yang hilang. ©2015 merdeka.com/rius hardy

Merdeka.com - Siti Hernawati, ibunda Sintya Hermawan (6), sejak pagi kemarin mendapat teror berupa Short Message Service dari nomor yang tidak dia kenal. Sejak kepulangan anaknya yang diculik saat bermain di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, SMS berisi nada teror datang bertubi-tubi. Siti tak mengetahui siapa pengirim pesan pendek itu ke nomor selulernya.

Nada-nada ancaman diterima Siti. "Rabu jam 7 pagi ada sms ke ponsel saya untuk meminta pulsa sebesar Rp 50 ribu setelah anak saya sudah di antarkan ke rumah," kata Siti Hernawati saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, kemarin.

Peneror tidak hanya menyasar Siti Hernawati, ayahanda Sintya, Ridwan juga mendapatkan teror dari nomor yang tidak dia kenal. SMS itu dikirim berulang kali. Isinya ada yang meminta maaf telah menculik Sintya, ada juga yang mengancam. "Puaskan dulu kamu tertawa, aku sedang berbaik hati. Lain waktu anakmu pulang tinggal nama, tunggu tanggal mainnya." begitu bunyi SMS bernada ancaman yang diterima Siti.

Bahkan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, Ridwan mendapatkan SMS dari seorang yang mengaku sebagai orangtua pelaku penculikan Sintya. Isi pesannya meminta maaf kepada Ridwan, agar anaknya jangan dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Dibalik SMS bernada teror itu, ada juga nomor tidak dikenal malah meminta pulsa kepada orang tua Sintya.

Isi pesannya mengatakan jika pengirim yang mengaku dari daerah Pati, Jawa Tengah itu telah menemukan Sintya. Dia pun meminta orangtua Sintya mengirimkan sejumlah pulsa. Untuk memperkuat penipuan itu, dalam pesan pendek si peneror mengatakan jika Sintya ada di sampingnya dan sedang menangis.

"Ini saya menemukan sh!ntia di daerah Pati, alamat Jalan Anggrek nomor 2. Balikan saya pulsa 50 ribu nanti saya telepon Anda. Secepatnya ini dia lagi nangis nanyai mamanya." ujar Siti.

Di lain sisi ada teror yang diterima oleh kedua orang tua Sintya, Ridwan, ayah kandungnya sempat curhat ketika mencari keberadaan anaknya. Menurut Ridwan, berbagai upaya dia lakukan agar Sintya cepat ditemukan. Dia pun mendatangi paranormal di daerah Serang, Banten untuk meminta bantuan menerawang keberadaan anaknya.

Kepada Ridwan, sang paranormal itu berujar, Sintya bakal pulang dan diantar lelaki berperawakan tubuh pendek dan berkulit hitam. Menurut Ridwan, terawangan paranormal itu ada benarnya. Sebab, menurut pengakuan sopir taksi Blue Bird yang mengantar Sintya pulang sampai kediamannya di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, orang yang menitipkan Sintya memiliki ciri-ciri yang disebutkan seperti paranormal.

"Pak ustaz menenangkan saya. Dia bilang Mas Ridwan tidak usah khawatir, nanti Sintya ada yang mengantarkan," ujar Ridwan.

Kini Sintya sudah kembali ke pelukan kedua orang tuanya. Dia pun mulai menjalankan aktivitasnya sebagai anak-anak. Saat merdeka.com datang menemuinya, Sintya sedang asyik bermain dengan teman-temannya. Sebagai bentuk rasa syukur karena Sintya sudah kembali, keluarga berencana membuat selamatan kecil-kecilan.

"Alhamdulilah ya mas atas izin Allah SWT, anak saya diantarkan," kata Ridwan terharu.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya

Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.

Baca Selengkapnya
Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya

Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).

Baca Selengkapnya
45 Kata-Kata Sindiran buat Pacar yang Sering Chat Sama Orang Lain
45 Kata-Kata Sindiran buat Pacar yang Sering Chat Sama Orang Lain

Sindiran adalah bentuk komunikasi yang menyiratkan kritik, kecaman, atau ejekan secara halus atau tidak langsung menuju seseorang atau suatu situasi.

Baca Selengkapnya
Momen Mengerikan Istri Jenderal Maruli Simanjuntak Kena Pedang Dayak oleh Suami 'Sakit Banget'
Momen Mengerikan Istri Jenderal Maruli Simanjuntak Kena Pedang Dayak oleh Suami 'Sakit Banget'

Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya