Gerindra mundur dari Pansus jika KPK ada bukti Desmond tekan Miryam
Merdeka.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan pihaknya akan mundur dari Pansus Angket KPK apabila KPK telah membuktikan ada rekaman dirinya telah menekan Miryam S Haryani. Desmond menyebut Fraksi Partai Gerindra akhirnya mengirim anggota ke Pansus karena dirinya difitnah penyidik KPK Novel Baswedan telah mengancam Miryam.
"Urusan angket akan selesai bagi saya sebagai korban. Kami di Fraksi Gerindra akan mundur dari tim Pansus ini kalau memang bisa KPK membuktikan ada rekamannya, Gerindra akan mundur," kata Desmond di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).
Desmond memaparkan alasan Gerindra mendukung dan mengirimkan anggota ke Pansus angket KPK. Pertama, karena dugaan fitnah dari Novel bahwa dirinya menekan Miryam. Kedua, usulan angket KPK sudah disetujui dalam rapat paripurna (28/4) lalu sebagai keputusan DPR.
"Jadi Gerindra itu kenapa kita mendukung ada dua alasan. Alasan pertama mengklarifikasi tentang kebenaran saya menekan Miryam. Yang kedua ini sudah putusan paripurna," katanya.
"Putusan paripurna kami sebagai sebuah anggota DPR dan parlemen dan ketatanegaraan tidak boleh kita berbeda boleh pada saat palu diketuk dianggap sah kita harus terima sebagai keputusan DPR. Maka kami harus patuh dan mengirim," sambungnya.
Wakil Ketua Komisi III ini menegaskan, dirinya adalah korban fitnah dari Novel. Surat pernyataan Miryam kepada Pansus yang berisi bantahan ada tekanan dari anggota Komisi III dinilai sebagai bukti Novel telah berbohong.
"Saya korban atas fitnah oleh Novel di pengadilan. Ada surat Miryam kepada Pansus ini yang berbohong ini karena surat itu ada berarti kan yang berbohong ini kan Novel. Berarti sekarang ini KPK dirugikan karena ada oknum penyidik KPK menyalahgunakan wewenangnya yaitu siapa? Novel dkk," ujar Desmond.
Jika Novel terbukti melakukan kebohongan, lanjutnya, berarti ada oknum-oknum yang justru melemahkan kelembagaan KPK dari dalam. Desmond mendesak oknum-oknum tersebut segera dibersihkan.
"Kalau Novel yang bohong ada apa dengan KPK? Kelembagaan Partai Gerindra KPK harus diperkuat tetapi ada oknum-oknum yang menyalahgunakan wewenangnya itu yang harus kita bersihkan dari KPK itu lah sikap Gerindra," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaTumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca Selengkapnyaak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca Selengkapnya