Geram, wali kota Semarang setrap anak buah hormat bendera
Merdeka.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, memberikan hukuman terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan cara menyuruh hormat kepada bendera merah putih. Itu dilakukan usai upacara apel di Halaman Kantor Balaikota Semarang Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sanksi hormat bendera itu diberikan kepada seorang PNS karena dianggap tidak disiplin saat mengikuti upacara rutin di hari Senin. Anak buahnya itu dihukum lantaran tidak mengenakan atribut pada seragam, termasuk tidak memakai topi.
"Dengan hormat bendera lebih lama, harapannya bisa lebih menghargai negara," ucap Hendi saat memberikan hukumannya, Senin (27/3).
Selain memberikan hukuman berupa hormat bendera, Hendi juga menemukan fakta bahwa ada sebanyak 72 PNS Pemkot Semarang tidak mengikuti upacara dipimpinnya. Padahal sudah jauh-jauh hari Kemenpan RB menegaskan jika tidak ada penambahan hari libur cuti bersama untuk Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 yang jatuh pada Selasa, 28 Maret 2017.
Penetapan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2017 sendiri sebenarnya sudah jelas tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 684 Tahun 2016, No. 302 Tahun 2016, Nomor SKB/02/MENPAN-RB//11/2016.
SKB tersebut ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri pada 21 November 2016 silam.
Meskipun begitu masih banyak aparatur sipil negara tidak mengindahkan surat keputusan tersebut, dan salah satunya terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Hendi mengungkapkan, bagi 72 PNS yang tidak mengikuti upacara akan dikenakan sanksi pemotongan tunjangan penghasilan pegawai sebagaimana yang diatur dalam Peraturan wali kota Semarang nomor 139 Tahun 2016.
"Hari ini warga butuh pelayanan yang optimal, sehingga para ASN pun tidak boleh main-main dalam menjalankan tugasnya. Konsekuensi-konsekuensi yang diberikan kepada para ASN janganlah dianggap sebagai sebuah hukuman, melainkan sebagai pengingat mereka agar bekerja lebih baik lagi", tandasnya.
Dalam upacara itu sendiri Walikota Hendi mengingatkan para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk bekerja maksimal dalam Fokus Kerja HEBAT yang telah ditetapkannya.
"Fokus kerja HEBAT tersebut di antaranya Health (Kesehatan), Education (pendidikan), Building (infrastruktur Fisik), Attitude (perilaku), dan Trading (perdagangan)," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda
Bupati mengaku tidak ada persiapan khusus untuk ini.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaTampang Pemuda Aceh Nekat Pasang Bendera Bulan Bintang di Kantor Polisi, Kini Minta Maaf
Pria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenuh Haru! Nenek Asal Kebumen Ini Sempat Hilang selama 46 Tahun, Kini Bisa Bertemu Lagi dengan Anaknya
Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaPuan Singgung Anak Muda di Harlah PPP: Mau dari Keluarga Siapapun, Namanya Menghormati Itu yang Utama
Ketua DPP Puan Maharani meyakini masa depan bangsa ada di tangan anak muda yang bertanggungjawab dan memiliki etika.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya