Gemuruh dan gempa Gunung Anak Krakatau buat cemas warga
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau kembali menunjukkan aktivitasnya sejak kemarin. Berdasarkan data yang di dapat dari pos pemantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang terus terjadi aktivitas vulkanik secara terus menerus hingga saat ini.
Keadaan tersebut dapat di rasakan oleh warga yang berada di Pasauran. Warga sekitar pun cemas akibat suara gemuruh tersebut.
"Sejak kemarin suara gemuruh dan gempa hingga menyebabkan kaca rumah bergetar ," terang seorang warga Pasauran Halim kepada merdeka.com, Senin (3/9).
Menurut Ketua Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Anton Sigit, status Gunung Anak Krakatau kini berada di level II waspada. Sejak kemarin hingga saat ini letusan secara terus menerus masih terjadi.
"Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lava pijar hingga ketinggian 200 hingga 300 meter," terang Anton.
Sejak tahun 2007 hingga sekarang Gunung Anak Krakatau selalu menunjukkan aktivitas nya, namun baru kali ini mengalami letusan hingga terus menerus. Pantauan dari posko pemantau keadaan Gunung Anak Krakatau sendiri tidak terlihat akibat tertutup kabut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaMata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kuburan ini ditemukan saat arkeolog melakukan penggalian di kota kuno.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca Selengkapnya