Gelombang Laut Tinggi, 6 Hari Penduduk Pulau Bawean Terisolasi Akibat Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - 6 Hari sudah Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur terisolasi akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang laut cukup tinggi. Seluruh kapal penyeberangan dengan tujuan Pulau Bawean ke Gresik dan sebaliknya, telah dihentikan operasinya sejak Jumat (23/12) lalu.
Penghentian operasi kapal penyeberangan ke Pulau Bawean ini dibenarkan oleh Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Gresik, Irfak. Menurut Irfak, seluruh armada kapal penyeberangan dari dan ke Pulau Bawean dihentikan operasionalnya sejak Jumat pekan lalu.
"Gelombang (air laut) masih tinggi. Semua kapal dihentikan sejak Jumat kemarin," kata Irfak dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (28/12).
Dia mengatakan, pihak Dinas Perhubungan Gresik hingga kini masih belum dapat memastikan sampai kapan penghentian operasi kapal penyeberangan tersebut. Sebab cuaca masih belum menentu.
"Belum ada kabar (buka pelayaran kapal penyeberangan)," ujar dia.
Sementara itu, hingga kini hujan dengan intesitas tinggi masih menerjang kepulauan tersebut. Hal itu turut menyebabkan air laut pasang dan mengakibatkan banjir di beberapa titik pulau.
"Hujan intensitas tinggi disertai angin kencang, sementara air laut pasang mengakibatkan banjir di beberapa dusun di kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak," kata Faiz, salah satu warga Bawean.
Ratusan Rumah Warga Diterjang Banjir
Saat ini, pulau berpenduduk sekitar 107.000 jiwa itu harus bertahan dengan stok pangan yang ada. Begitu pun harga-harga pangan mulai naik. Selain jalur laut, cuaca ekstrem di Bawean juga mengakibatkan sejumlah akses jalan rusak, bahkan jembatan terputus setelah diterjang air sungai disertai arus yang sangat deras.
"Akibatnya, akses warga antar desa lumpuh total," ujar dia.
Hujan lebat juga mengakibatkan ratusan rumah warga diterjang banjir hingga ketinggian air rata-rata lebih kurang setinggi paha orang dewasa. Selain menyebabkan banjir, cuaca buruk di Bawean juga membuat PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergiliran karena pasokan bahan bakar terhenti.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gresik, F.X Driatmiko Herlambang mengatakan, cuaca ekstrem sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Hujan lebat disertai gelombang laut tinggi menerjang perairan Gresik.
"Nggih, cuaca beberapa hari ini memang ekstrem, hujan lebat ditambah gelombang laut yang cukup tinggi," ujar Driatmiko.
Sebagaimana laporan BMKG, cuaca Bawean dilaporkan masih hujan lebat siang-malam. Angin kencang dan gelombang besar diatas 2,5 meter, dan wilayah perairan Bawean bagian selatan gelombang laut mencapai 3 meter. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi hingga 1 Januari 2023.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya