Gelar Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Siswa SLTA di Kutai Timur Diajak Tidak Golput
150 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
150 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Sebanyak 150 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, Sangatta, Senin (27/11/2023).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur.
Tema yang diambil yaitu, Memperkuat Kemandirian Bangsa Melalui Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Pelajar Kaltim guna Menyukseskan Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024.
"Melalui kegiatan ini, kita semua berharap mampu menangkal berbagai pengaruh buruk dari dalam maupun luar negeri, yang dapat mengancam lunturnya rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan bangsa," kata Basuni.
"Saya berpesan kepada anak-anakku sekalian, mari kita sukseskan Pemilu Serentak 2024, dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suara kalian bagi masa depan bangsa yang lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia yakni Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim Syarifuddin Noor menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengertian tentang pentingnya Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Pelajar SLTA di Kab/kota se Kaltim.
merdeka.com
merdeka.com
merdeka.com
Menurut Ganjar, pendidikan merupakan hal yang utama untuk masyarakat lebih maju.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaBilqis Khumairah Razak, putri Ayu Ting Ting, kini dalam perjalanan menuju masa remaja
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menimpa seorang siswi SMKN 1 Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.
Baca SelengkapnyaPemuda penjual es lilin keliling ini mengaku sering dipanggil anak yatim oleh teman sekolahnya lantaran dirinya sudah tak memiliki ayah.
Baca SelengkapnyaPeraih Adhi Makayasa 2023 dari TNI AD, Letda Inf Sawung Setyawan menceritakan pengalaman berkesannya selama pendidikan di Akademi Militer (Akmil).
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Selengkapnya