Gas melon langka, warga Depok dapat elpiji 3 Kg isinya dicampur air
Merdeka.com - Warga Kampung Areman, Cimanggis, Depok tengah diresahkan beredarnya tabung gas elpiji 3 kilogram, atau dikenal gas melon, berisi air. Apalagi, kejadian itu berlangsung saat gas melon langka di pasaran.
Warga semula tak curiga karena isinya tidak terlihat, begitu dipasang ke kompor gas, api yang ditimbulkan hanya nyala sebentar. Setelah dicek, ternyata berisi air, warga langsung mengembalikan pada penjualnya.
"Kalau mahal tapi isinya bener enggak apa-apa deh, ini sudah langka eh isinya dibohongin. Pantesan berat, ternyata isinya air," kata Siti, salah satu warga, Senin (10/10).
Warga membeli gas di pengecer dekat rumah. Mereka membeli seharga Rp 22 ribu. Dikatakan, sebelum gas mati terlebih dulu terdengar suara gemericik.
"Sempat nyala tapi sebentar bunyinya kricik-kricik kaya campur air. Pas diperiksa ternyata benar air," tandasnya.
Ashar, salah satu pengecer berdalih tidak tahu menahu soal hal itu. Karena dia mengaku membelinya dari penjual yang datang ke rumahnya. Dia ditawari puluhan tabung melon dengan harga murah.
"Saya juga enggak tahu kalau isinya air. Tapi emang, saya angkat berat tapi kata orang itu, karena isinya dilebihkan. Ya namanya juga lagi langka, ya kita beli dah terus kita jual lagi ke warga," katanya.
Dia membeli seharga Rp 17 ribu per tabung. Kemudian dijual Rp 22 ribu. Dia mengaku menyesal karena gas itu berisi air.
"Jualnya harga normal lah, Rp 22 ribuan. Eh ternyata oplosan," ucapnya.
Temuan itu pun segera ditindaklanjuti Polresta Depok. Tim Kriminal Khusus (Krimsus) Polresta Depok langsung ke lokasi kejadian. Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi, polisi telah mengumpulkan sejumlah tabung gas sebagai barang bukti.
"Kami sedang kami selidiki, apakah ada unsur kesengajaan (oplosan) atau seperti apa. Yang jelas, memang ada kejanggalan sebab tutup tang pun warnanya beda. Saat ini kasus sedang kami kembangkan," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Teguh Nugroho.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas Melon Langka di Bali, Wali Kota Denpasar Bersama Bupati Tabanan dan Bangli Temui Dirjen Migas
Kelangkaan elpiji (LPG) ukuran 3 kilogram atas gas melon yang terjadi di sejumlah wilayah Bali, menjadi perhatian serius para pimpinan daerah di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaBeli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBeli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaUsai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
Merauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaBelasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaPetani Melon di Pangandaran Izinkan Warga Ngabuburit di Kebunnya, Bisa Petik Buah Sendiri dengan Harga Terjangkau
Selain bisa memetik melon secara langsung, pengunjung bisa berswafoto di kebun tersebut.
Baca SelengkapnyaCadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun
Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Ternyata Punya Sifat Temperamen
Terungkap, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Ternyata Punya Sifat Temperamen
Baca Selengkapnya