Gara-gara terompet bersampul Alquran, minimarket mau disegel FPI
Merdeka.com - Belum dipertemukan dengan pengelola minimarket Alfamart, puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Pekalongan, mengancam akan menyegel toko berjejaring tersebut, Rabu (30/12) malam. Aksi itu dilakukan FPI menyusul peredaran terompet bersampul Alquran di minimarket itu.
Kurang lebih 49 anggota ormas Islam tersebut. Sebelum beraksi dan melakukan upaya penyegelan terhadap minimarket, mereka sudah menyiapkan beberapa lembar poster sebagai tanda simbol penyegelan.
Berangkat dari markasnya sekitar pukul 21.00 WIB dari Jalan Sumatera, Kecamatan Bendan, Kota Pekalongan, rombongan berkonvoi menuju alun-alun Kota Pekalongan. Sempat akan menyegel Alfamart di dekat Alun-alun Kota Pekalongan, beberapa petugas polisi dengan sigap langsung merampas kertas segel dari FPI. Polisi beralasan penyegelan itu tak bisa dilakukan karena mediasi antara Alfamart dan Pengurus FPI dengan mediator Polres Pekalongan Kota tengah dilakukan.
Kegagalan upaya menyegel Alfamart tersebut membuat rombongan kembali konvoi ke arah lapangan Jetayu, mencari pedagang terompet. Namun baru menemukan pedagang terompet di Pasar Tiban di Jalan Veteran, Kecamatan Kraton, Kota Pekalongan.
Sempat mengambil satu terompet milik pedagang. Namun setelah di cek tidak ada unsur sampul Al Quran maka dikembalikan.
Saat masih di jalan yang sama, melewati minimarket Alfamart masih menyala lampunya dan sedikit terbuka. Beberapa anggota FPI dengan emosi sempat menggedor-gedor pintu minimarket itu dan memaksa minta untuk dibuka.
Gagal masuk, salah satu pengurus sempat berikan tausiah singkat di depan minimarket tersebut, serta menegaskan akan terus berjuang demi nama Islam.
Dewan Syuro FPI Amir Hamzah yang ditemui usai tausiah, mengatakan gerakan organisasinya tersebut untuk menjaga Islam, untuk menegakkan 'Amar Mahruf Nahi Mungkar'.
"Karena target awal, yang mengusik kami adalah Alfamart maka mereka yang kami datangi. Pesan ini betul kami sampaikan, jangan sampai menyakiti hati para umat Islam," ujarnya dalam tausiah atau kotbahnya.
Ditegaskannya, diimbau bagi siapapun digunakan istilah jawa 'Jangan Nggugah Macan Turu' (jangan bangunkan macan yang sedang tidur). Pihaknya juga bisa berbuat, jika Islam dilecehkan, dianiaya. Maka mereka akan melakukan perlawanan.
"Jika ada pelecehan Islam, kami akan bergerak kedepan untuk membelanya," terangnya.
Dijelaskan pula, sebenarnya, jika perwakilan Alfamart malam ini tidak datang dan bertemu pimpinan FPI, yang saat berita ini ditulis sedang nego di Polres. Maka, mereka siap untuk memaksa, menyegel semua minimarket Alfamart.
Diingatkan pula oleh Amir, selama ini seperti supermarket dan minimarket sering mewajibkan karyawannya mengenakan atribut natal, padahal kurang pantas.
"Islam itu toleran tapi jangan dimanfaatkan. Ke depan apapun namanya, perusahaannya apa. Jika melecehkan umat Islam maka akan kami bela sampai titik darah penghabisan," tandasnya.
Setelah bertausiah, rombongan konvoi melanjutkan pencarian di beberapa lokasi lain, seperti di THR dan terakhir di Lapangan Mataram Komplek Pemkot Pekalongan. Karena hasil nihil, rombongan kembali ke markas, sekira pukul 22.30 WIB.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pegawai nampak memberikan tulisan bersifat peringatan untuk para pembeli di setiap barang belanjaan. Ternyata ada alasan menohok di balik aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain menjadi tulang punggung keluarga, sosoknya mengungkap hal lain.
Baca SelengkapnyaHidup di awal karier tak selalu mudah untuk dijalani.
Baca SelengkapnyaMomen jemaah salat tarawih di minimarket ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaLantaran sering menobok, petugas minimarket memasang tulisan-tulisan di rak etalase.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, modus yang dilakukan sejoli ini dengan cara berpura-pura sebagai pembeli di minimarket.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca Selengkapnya