Gara-gara Rp300 Ribu, Mahasiswi di Samarinda Bisnis Narkoba
Merdeka.com - Mahasiswi di Samarinda, Kalimantan Timur, Istiqomah (23), meringkuk di penjara gara-gara kasus 2,5 kilogram ganja kering. Dia melakukan bisnis haram itu lantaran diupah Rp300 ribu.
"Saya cuma diminta terimakan paket itu, iya saya tahu isinya sabu. Saya dijanjikan dibayar Rp300 ribu," kata Istiqomah ditemui di Mapolresta Samarinda, Senin (3/2).
Istiqomah saat ini tengah menempuh pendidikan di universitas ternama di Samarinda. Dia mengaku, baru pertama kali terjun ke bisnis haram itu.
"Kalau yang pengiriman tanggal 8 Januari itu, yang terima teman saya Reza itu. Disuruh Bayu (disebut seorang napi Lapas Narkotika Bayur Samarinda)," ujarnya.
Kasat Reserse Narkoba Polresta Samarinda Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo mengatakan, pihaknya masih terus mendalami adanya keterlibatan narapidana dalam kasus narkoba ini. Dan keterangan dari Istiqomah juga terus dikembangkan.
"Kalau dari urine, negatif. Jadi dia (Istiqomah) ini menerima paket isi ganja itu, menunggu instruksi selanjutnya. Apakah disimpan dulu, atau nanti diambil lagi orang lain," ujarnya.
Diketahui, paket itu dikirim dari Medan, menggunakan jasa ekspedisi.
"Modusnya tertera paket itu adalah mainan. Ini modus yang jarang dilakukan. Ada kemungkinan, ganja ini dijual ke sesama teman mahasiswanya," ungkap Sigit.
Istiqomah dan Reza (23), mahasiswa Samarinda, meringkuk di penjara. Keduanya diduga pengedar ganja kering, yang diduga dikendalikan seorang napi di Lapas Narkotika Bayur Samarinda. Barang bukti 2,5 kilogram ganja kering disita polisi. Namun belakangan Reza bebas, dan hanya sebagai saksi.
Kasus itu diungkap tim Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Sabtu (1/2), yang awalnya sedang mengusut dugaan pengiriman organ satwa. Paket dari kurir ekspedisi, diterima Istiqomah di indekosnya Jalan KH Wahid Hasyim. Polisi juga mengamankan Reza yang disebut Istiqomah bertugas mengedarkan ganja itu. Pengiriman kali ini adalah kedua kalinya, setelah pengiriman pertama 2 kg ganja kering dilakukan 8 Januari 2020 lalu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaAwalnya, ia menjalani profesi sebagai seorang satpam. Berkat kesungguhannya meraih cita-cita, pria itu berhasil mengubah nasibnya.
Baca SelengkapnyaSetelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaPilihannya jatuh ke usaha budi daya jamur. Wanita ini tercetus ide untuk memopulerkan jamur di Makassar.
Baca Selengkapnya