Gara-gara Rokok & Disebut Sundal, Penggembala Sapi Bunuh Rekan
Merdeka.com - Cuma gara-gara sebatang rokok, Aso alias Pe'lo (19) seorang penggembala sapi bunuh Fatir (15) rekannya. Peristiwa dipicu karena sebatang rokok dan umpatan 'sundal' dari mulut korban.
Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah mengatakan pelaku yang merupakan warga Dusun Junggea, Desa Bontoparang, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar dan korban berteman serta satu profesi.
Semula, keduanya bersama-sama menggembala sapi dan beristirahan di pinggir sungai, Sabtu (1/12) sekira pukul 07.00. Suasana akrab berubah panas ketika pelaku meminta rokok kepada korban.
"Pelaku minta rokok ke pelaku, dengan bercanda korban sebut kata rokok sundala' (sundal)," ungkap Gany saat dikonfirmasi, Senin (3/12).
Umpatan tersebut membuat pelaku naik pitam dan langsung menikam korban. "Korban dan pelaku ini berteman, pagi-pagi berdua gembala sapi di pinggir sungai, duduk-duduk sambil memantau ternaknya masing-masing. Tapi saat itu korban Fatir sempat keluarkan kata kotor sundal, pelaku Aso tersinggung dan menikam rekannya itu dengan pisau di bagian paha, perut dan leher. Saat korban sudah meninggal dunia diinjak-injaknya lagi di bagian kepala korban dan membuangnya ke sungai," bebernya.
Jasad korban dibuang pelaku ke sungai dan ditemukan oleh keluarga dan warga setempat, Minggu, pagi (2/11) pukul 09.00 Wita dalam kondisi mengapung.
Kondisi jasad korban penuh luka tusuk dan memar di wajahnya setelah dilakukan pencarian sejak Sabtu malam karena yang bersangkutan tidak juga pulang ke rumah padahal pamit gembala sapi pagi harinya.
"Kemudian pelaku diringkus tim gabungan unit reskrim Polres Takalar dan tim Resmob Polda Sulsel, Minggu malam, (2/11) pukul 18.30 Wita," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca Selengkapnya