Ganjar Dorong SMK Siapkan Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak SMK untuk menggencarkan metode pembelajaran teaching factory untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas.
Ganjar menjelaskan, teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur ala industri. Sehingga, kata Ganjar, pembelajaran dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Hal itu dikatakan Ganjar usai melaunching Gedung Pusat Keunggulan Teknik Mesin dan Mesin Nahdlatul Ulama (NU) Roaster SMK Maarif Kota Mungkid, Magelang, Jateng, Selasa (21/2).
"Maka anak-anak SMK punya pengalaman yang bagus tidak hanya dari ilmu pengetahuan tapi banyak banget praktiknya. Pada sisi puncaknya nanti adalah teaching factory," kata Ganjar.
Dengan metode pembelajaran tersebut, Ganjar menyebut keterampilan para siswa SMK akan mudah diterapkan dan sesuai kebutuhan industri. Selain itu, kata Ganjar, mereka juga akan mempersiapkan kualitas keterampilannya sebelum memasuki dunia kerja.
Untuk mendukung metode teaching factory, Ganjar menyebut segala peralatan teknis mesti disiapkan agar para siswa dapat melakukan praktik belajar dengan maksimal. Sehingga, kata Ganjar, mereka bisa meraih cita-citanya lewat berbagai pengalaman yang dimiliki.
"Gedung, kemudian ada peralatan, metodelogi belajar, bagaimana sikap yang mesti diberikan oleh guru dan siswa, untuk menghadapi proses belajar mengajar menurut saya juga menjadi penting karena mereka nanti kalau kita tanya sudah punya cita-cita mau bekerja ke mana," katanya.
Lewat teaching factory juga, Ganjar mengatakan pihak industry pun akan melirik potensi bibit-bibit unggul yang disiapkan SMK. Ganjar mengatakan, pihak sekolah juga bisa melakukan improvisasi agar semakin banyak industri yang tertarik dengan tenaga kerja SMK.
"Sehingga di antara mereka nanti akan tahu, saling mengisi, dan melakukan improvement, perbaikan-perbaikan industri dan bagaimana sekolah menyiapkan siswanya dengan baik," tuturnya.
Di samping itu, Ganjar berharap para siswa SMK mengimbangi keterampilan itu dengan soft skill, etika, dan kepribadian yang baik. Sehingga, industri yang menyerap kelak akan puas dengan kualitas tenaga kerja SMK Indonesia.
"Jadi intelektualnya diasah di sini dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik, yang kedua emosionalnya dia membangun jejaring, bagaimana berkomunikasi dengan orang tua," kata Ganjar.
Sebagai informasi, Ganjar telah membangun SMKN Jateng gratis untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas. Program yang pertama kali dijalankan sejak 2014 ini terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding, yakni SMKN Jateng Semarang, SMKN Jateng Pati, dan SMKN Jateng Purbalingga.
Selain itu ada 15 SMK semi boarding yang tersebar di beberapa kabupaten/ kota di Jateng. Mulai dari SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), hingga SMKN 1 Purworejo.
Kemudian SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaGanjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyerukan pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye.
Baca SelengkapnyaDirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan tetap mengusut laporan IPW atas dugaan Ganjar terima gratifikasi
Baca SelengkapnyaGanjar sarapan bareng petani sambil menyerap aspirasi mereka di Sragen.
Baca SelengkapnyaGanjar heran belum adanya sanksi kepada pihak yang dinilai sudah jelas melakukan pelanggaran.
Baca Selengkapnya