Galian C ditutup karena Gunung Agung awas, PAD Karangasem merosot hingga Rp 1 T lebih
Merdeka.com - Pasca Gunung Agung ditetapkan berstatus awas, sejumlah pengusaha galian C legal harus gigit jari karena ditutupnya akses penggalian material pasir dan batu. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada macetnya sejumlah proyek rekanan pemerintah tapi juga merosotnya pendapatan asli daerah (PAD) Karangasem.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengungkapkan jika saat ini penghasilan masyarakat Karangasem 'nol'.
"Kerugian Karangasem, masyarakat dan pemerintah atas kejadian ini (Gunung Agung) mencapai Rp 1 triliun lebih," kata Bupati IGA Mas Sumatri di Gedung UKM Centre, Amlapura Karangasem, Sabtu (21/10) tanpa merinci secara detail per sektornya.
Dia mengatakan, selama ini Pemkab Karangasem mengandalkan PAD dari pajak mineral bukan logam atau galian C, dan sektor pariwisata. Namun sejak 22 September lalu, PAD Karangasem 'nol' karena dua sektor utama penyumbang PAD ini tidak beroperasi atau lumpuh.
"PAD kami juga 'nol' karena hampir seluruh usaha galian C berizin berada di zona merah dan harus tutup. Begitu juga sektor pariwisata juga menurun drastis karena banyak tamu atau wisatawan yang kesal karena beberapa objek wisata andalan ditutup dan hotelnya juga tutup," sebutnya.
Untuk itu pihaknya berharap situasi bisa segera kembali normal dan aktivitas ekonomi masyarakat di Karangasem juga bisa kembali berjalan seperti sebelumnya.
Selain PAD Karangasem yang 'nol' sejumlah proyek fisik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti pembangunan puskesmas, rumah sakit, betonisasi jalan, gedung perkantoran, irigasi dan proyek lainnya juga terancam mangkrak.
Hal itu, menurutnya, lantaran pihak kontraktor pelaksana kesulitan mendapatkan material pasir dan batu sejak keluarnya surat edaran pelarangan aktivitas galian C, kendati ada sejumlah usaha galian C berizin yang berada di KRB I yang sejatinya masih relatif aman untuk tetap beroperasi.
Terkait hal ini hampir sebagian besar pengusaha galian C berizin yang berada di wilayah Kecamatan Kubu terancam gulung tikar, belum lagi mereka harus menanggung beban utang di bank.
Secara terpisah, I Ketut Dayuh salah satu pengusaha galin C di Karangasem berharap diberikan izin kesempatan untuk melakukan pengerukan pemindahan material, mumoung gunung Agung belum erupsi.
"Kami memohon kepada Kapolda Bali, Gubernur dan Kapolres Karangasem, agar kami pengusaha galian C berizin bisa diberikan kebijaksanaan untuk bisa beroperasi atau paling tidak kami diizinkan untuk memindahkan stok material kami," ucap Dayuh, salah satu pengusaha galian C berizin di Desa Muntig, Tulamben.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaGagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan
Menurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaKejagung Gandeng Ahli Lingkungan, Kerugian Kasus Korupsi Timah Ditaksir Rp271 Triliun
Kerugian juga dapat dihitung dari total biaya kerusakan di kawasan hutan dan non-hutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang
Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaDikunjungi Kaesang, Gubernur Lampung Arinal Pamerkan Karya Infrastruktur Presiden Jokowi
Arinal juga menyinggung pemberitaan jalan rusak di Lampung yang sempat menjadi sorotan publik
Baca SelengkapnyaGagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.
Baca SelengkapnyaASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaUnggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan
Gibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.
Baca Selengkapnya