Full day school dikhawatirkan 'matikan' Madrasah Diniyah
Merdeka.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud khawatir Madrasah Diniyah akan mati seiring dengan penerapan sistem pendidikan full day school. Padahal, peran Madrasah Diniyah cukup penting.
"Sekolah Diniyah itu yang mengajarkan karakter di Indonesia," jelas Marsudi di Jakarta, Selasa (15/8).
Madrasah Diniyah berbeda dengan pesantren yang belajar agama 24 jam. Madrasah Diniyah hanya ada sore hari. Dengan penerapan full day school, dikhawatirkan anak-anak tidak memiliki waktu lagi untuk belajar agama.
"Nah kalau enggak ada madrasah saya membayangkan 10 tahun lagi, ketika itu umur 20-22 tahun, anak-anak yang senang agama tapi baca Alquran enggak bisa, baca tauhid. Saya membayangkan yang sibuk BNPT," jelasnya
Jika konsep full day school benar-benar diterapkan, dia hanya bisa berharap tidak akan mematikan sekolah agama.
"Diniyah itu sekolah sore setelah sekolah SMP atau SMA, kalau kebijakan itu mendukung sekolah Diniyah ya saya dukung itu. Kalau kebijakan itu jangan sampai menghilangkan sekolah Diniyah," ucapnya.
Sebelumnya Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan, saat ini Permendikbud nomor 23 tahun 2017 tengah dikaji semua kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Agama. Dia menekankan, aturan yang dikenal Full Day School (FDS) itu sejatinya untuk penguatan karakter.
"Ini sebenarnya berkaitan dengan FDS atau lima hari sekolah namun ini penguatan pendidikan karakter bangsa, dimana anak-anak itu diharapkan bisa bersinergi dan bersama-sama dengan organisasi formal dan informal lainnya itu paham, bagaimana penguatan pendidikan karakter," kata Puan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melatih anak disiplin penting dilakukan sejak mereka dini. Berikut beberapa cara melatih disiplin anak sejak dini yang bisa diterapkan orang tua.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum adanya Taman Siswa yang didirikan Ki Hajar Dewantara, sudah ada sekolah dari Minangkabau yang memasukkan pelajaran Islam kepada siswa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaAda sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya