Fahri Hamzah minta KPK ikut telusuri video testimoni Fredi Budiman
Merdeka.com - Tim Independen bentukan Polri langsung bekerja menelusuri video testimoni Fredi Budiman. Rekaman itu dibuat Fredi sebelum dieksekusi mati pada 29 Juli kemarin.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut angkat bicara terkait video testimoni Fredi Budiman tersebut. Fahri meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut menelusuri video testimoni tersebut untuk membuktikan testimoni Fredi adanya aparat menerima upeti hasil penjualan narkobanya.
"Saya juga bilang, ke mana KPK? Harusnya di sini dia bertindak. Kalau betul-betul korupsi ini berasal dari uang narkotika, itu sulit diberantas," kata Fahri di gedung DPR Senayan, Kamis (11/8).
Selain itu, Fahri menegaskan jika memang sudah ada fakta atau indikasi korupsi dalam kasus ini, sebaiknya masalah itu harus segera diungkap. Dirinya juga meminta pihak Kepolisian, TNI dan BNN agar bertindak tegas dalam memberantas peredaran narkoba, terutama di jajaran internalnya.
"Kalau ada aliran dana masuk ke (oknum) lembaga (penegak hukum), itu jatuhnya korupsi," ujarnya menambahkan.
Diketahui, tereksekusi mati kasus narkoba Fredi Budiman pernah menyampaikan pengakuan kepada Koordinator KontraS Haris Azhar, pada tahun 2014 silam. Dalam pengakuannya kepada Haris kala itu, Fredi menyebut keterlibatan sejumlah oknum penegak hukum dalam bisnis narkobanya.
Sebelum dieksekusi, Fredi membuat video testimoni yang diambil di dalam ruang isolasi oleh seorang pejabat dari Kemenkum HAM. Keluarga Fredi pun melihat aktivitas tersebut.
Saat ditemui sang perekam menolak memberikan video itu dengan alasan bisa menimbulkan fitnah dan harus ada izin dari pimpinan. Dia memilih menyimpan rapat-rapat barang tersebut.
"Disimpan di tempat aman, nanti 20-30 tahun lagi dibuka," katanya sambil berseloroh.
Permintaan agar diizinkan menonton video tersebut juga ditolak. Dia mengaku dalam rekaman kurang lebih berdurasi 30 menit itu hanya berisi cerita Fredi selama berada di tahanan. "Hanya dokumentasi biasa," ujarnya.
Dia mengelak perihal kabar Fredi menyebut sejumlah nama jenderal polisi yang kongkalikong dengannya dalam menjalankan bisnis haram. Namun pejabat itu mengaku menyesal telah merekam detik-detik terakhir sebelum Fredi dieksekusi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBerawal dari pengakuan Kuasa Hukum Fahri Bachmid yang ternyata sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Firli.
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Palguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.
Baca SelengkapnyaKetua nonaktif KPK Firli Bahuri dinyatakan bersalah melanggar etik.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri dinyatakan terbukti bersalah melanggar etik karena bertemu dengan Eks Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaFirli menyebut surat pengunduran diri sudah disampaikan kepada Presiden Jokowi melalui Mensesneg.
Baca SelengkapnyaFahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan
Baca SelengkapnyaMenurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.
Baca Selengkapnya