Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah heran Megawati disamakan dengan Aung San Suu Kyi

Fahri Hamzah heran Megawati disamakan dengan Aung San Suu Kyi Fahri Hamzah. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak sepakat dengan tudingan yang menyamakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi. Tudingan itu disampaikan oleh Dandhy Dwi Laksono melalui akun Facebooknya.

Menurut Fahri, banyak hal yang membedakan Megawati dengan Suu Ki. Dia mencontohkan, Megawati tak seperti Suu Kyi yang mendapatkan nobel perdamaian. Kemudian, saat menjadi Presiden, Megawati juga tidak memiliki kekuasaan absolut seperti Suu Kyi di Myanmar.

"Bu megawati enggak dapat hadiah Nobel, Aung San Suu Kyi dapat nobel. Bu Megawati enggak pernah berkuasa secara absolut, Suu Kyi bisa dibilang absolut, menang pemilunya mutlak," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).

Suu Kyi, kata Fahri, sebenarnya memiliki kewenangan untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Dibanding Suu Kyi, Megawati dinilai lebih peka terhadap persoalan nyawa warga negaranya.

"Enggak bisalah (disamakan). Dari sisi sensitivitas terhadap nyawa, terhadap hak-hak orang dan terhadap dikte dari negara lain dan sebagainya, Megawati jauh lebih sensitif," ujar Fahri.

Akun media sosial Facebook bernama Dandhy Dwi Laksono, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur, organisasi sayap PDIP.

Pasalnya di dalam akun media sosial tersebut, Dandhy menulis status terkait pernyataan Megawati Soekarnoputri soal petugas partai, saat Joko Widodo terpilih sebagai presiden, juga mengenai data 1.083 warga Papua yang ditangkap di Pemerintahan Jokowi.

Dari status tersebut, Dandhy juga menjelaskan seolah Megawati dan Jokowi telah melakukan perbuatan jahat kepada warga Papua.

Menurut Ketua Repdem, Abdi Edison, dalam alur tulisan Dandhy mulai dari paragrafnya menyandingkan antara Aung San Suu Kyi dengan Megawati Soekarnoputri. Di bagian berikutnya, disebutkan mengenai kegeramannya atas peristiwa pembantaian yang terjadi di Myanmar (Rohingya).

Yang kemudian dari peristiwa itu membuat keprihatinan bersama, dan oleh Dandhy lantas dicari persamaan-persamaan antara Aung San Suu Kyi dengan Megawati Soekarnoputri.

"Kami menilai ada upaya penggiringan opini bahwa Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua PDI Perjuangan sama dengan Aung San Suu Kyi, pada konteks lebih mengutamakan kekerasan dalam memerintah," terang Abdi Edison di SPKT Polda Jawa Timur, Rabu (6/9).

(mdk/rzk)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Minta Bertemu Megawati: Namanya Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Sangat Baik

Jokowi Akui Minta Bertemu Megawati: Namanya Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Sangat Baik

Jokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik

Puan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik

Puan Maharani merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menemui Megawati.

Baca Selengkapnya
Bahlil Sebut Presiden Jokowi Tak Masalah untuk Bertemu Megawati

Bahlil Sebut Presiden Jokowi Tak Masalah untuk Bertemu Megawati

Bahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Soal Silaturahmi Jokowi dengan Megawati, Istana: Sedang Dicarikan Waktu yang Tepat

Soal Silaturahmi Jokowi dengan Megawati, Istana: Sedang Dicarikan Waktu yang Tepat

Istana sedang mencarikan waktu tepat untuk Jokowi dan Megawati bertemu

Baca Selengkapnya
Dahnil Ungkap Prabowo Kelupaan Sebut Nama Megawati saat Cerita Kenangan Presiden Terdahulu

Dahnil Ungkap Prabowo Kelupaan Sebut Nama Megawati saat Cerita Kenangan Presiden Terdahulu

Prabowo bercerita dekat dengan presiden-presiden terdahulu, namun nama Megawati Soekarnoputri tidak disebut.

Baca Selengkapnya
Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.

Baca Selengkapnya