Fadli Zon gandeng Iran tekan Myanmar untuk bantu Muslim Rohingya
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon hari Sabtu petang waktu Teheran, Iran, mengadakan courtessy call dengan ketua parlemen Iran Ali Larijani. Hal itu dilakukan di sela-sela Konferensi ke-13 Uni Parlemen Negara-negara Anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), atau PUIC (The Parliamentary Union of the OIC Member States, PUIC) yang tahun ini digelar di Teheran, Iran, 13-17 Januari 2018.
Fadli menyebut Indonesia dan Iran adalah negara sahabat. Mewakili Indonesia, dia menyampaikan harapan agar PUIC menjadi organisasi yang kuat dan berpengaruh melalui dukungan Iran.
"Saya setuju, kapasitas negara-negara Muslim sebenarnya sangat besar, terutama dari sisi sumber daya manusia dan energi. Negara-negara Muslim harus bisa menggunakan kapasitasnya tersebut untuk mendukung kepentingan mereka sendiri," kata Fadli di Tehran.
Menurut Fadli, kekuatan dunia Islam harus bersatu. Dan PUIC harus memfasilitasi penyatuan kekuatan tersebut. Parlemen negara-negara Muslim, misalnya, harus bersatu untuk meredakan konflik di dunia islam dan agar negara-negara Islam tak mudah diadu domba oleh Barat untuk kepentingan dagang mereka.
Indonesia dan Iran sama-sama berharap agar pertemuan di Teheran ini mengambil posisi tegas dalam membela hak-hak kaum Muslim. Terkait dengan isu Palestina, Indonesia berharap agar negara-negara OKI bisa kompak dan satu suara dalam membela Palestina.
"Parlemen Indonesia konsisten menyuarakan imbauan agar negara-negara OKI memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Jika OKI kompak, itu pasti akan memberikan tekanan yang berarti untuk Israel," kata dia.
"Indonesia juga berharap agar pemerintah dan parlemen Iran terlibat dalam penyelesaian isu Rohingya. Secara pribadi saya bahkan meminta agar Pak Larijani mengunjungi para pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh. Itu akan jadi dukungan moral dan politik yang berarti bagi penyelesaian kasus Rohingya," lanjut Fadli.
Fadli juga menyampaikan agar dalam Konferensi PUIC di Iran kali ini bisa disepakati membentuk sebuah komite untuk kasus Rohingya. Komite ini harus datang ke Myanmar dan ikut menekan Myanmar agar menghentikan aksi kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya. Selain itu, negara-negara OKI juga harus peduli dan membantu Banglades yang sejauh ini menjadi negara yang paling banyak dibanjiri oleh pengungsi Rohingya.”
"Ketua Parlemen Iran menyambut baik usulan-usulan yang disampaikan Indonesia dan sebagai tuan rumah berjanji akan mengakomodasi pikiran-pikiran tersebut. Selain itu, Ketua Parlemen Iran juga mengharapkan agar kerjasama antara Indonesia dan Iran semakin meningkat. Menurutnya, Indonesia dan Iran sebenarnya telah memiliki hubungan sejak lama, tapi hubungan ekonomi antara Iran dengan Indonesia masih rendah, kalah dibanding hubungan Iran dengan Turki."
Saat ini nilai hubungan Indonesia dan Iran baru mencapai USD 350 juta. Tahun lalu, baru merencanakan untuk memperbesarnya menjadi USD 2 miliar. Padahal hubungan dagang Iran dengan Turki tahun lalu sudah dirancang akan meningkat menjadi US$ 30 miliar per tahun. Sebagai negara Muslim terbesar, hubungan dagang antara Indonesia dengan Iran harusnya bisa lebih besar lagi.
"Untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Iran, Ketua Parlemen Iran mengusulkan agar ada pertukaran kunjungan bisnis. Juga perlu ada penerbangan langsung dari Teheran ke Jakarta. Selama ini yang ada baru carter flight ke Bali yang sifatnya non-reguler. Kami tentu saja menyambut baik usulan tersebut, dan akan kami teruskan ke pemerintah. Hubungan kedua negara memang harus makin ditingkatkan ke depannya."
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran Vs Israel Picu Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Sikap Harus Diambil Indonesia?
Serangan Iran bentuk balasan terhadap Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah hingga menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam.
Baca SelengkapnyaPulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia
Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaKonsolidasi Relawan Jelang Pilkada 2024, Gibran: Mohon Adik Saya juga Ikut Dikawal, PSI
Gibran mengapresiasi kedatangan dan kinerja para relawan yang mampu mendulang suara meski secara survei masih minim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaMomen Pilu Warga di Gaza Berebut Bantuan dari Truk Makanan yang Dilarang Berhenti
Truk berisi bahan makanan yang tak diizinkan berhenti membuat warga Palestina berebut.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaPerang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca Selengkapnya