Fadli Zon curiga sistem full day school adalah ide Presiden Jokowi

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyesalkan gagasan sistem full day school untuk pendidikan dasar bagi siswa SD dan SMP yang dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Dirinya bahkan menilai, adagium lama mengenai 'ganti menteri ganti kebijakan' nyata memang masih berlaku di sistem pendidikan Indonesia saat ini.

"Yang perlu kita cermati, jangan sampai ganti menteri ganti kebijakan. Ini adagium lama tapi masih terjadi," kata Fadli di Gedung DPR RI Senayan, Kamis (11/8).

Fadli bahkan menduga gagasan kontroversial ini justru didalangi oleh Presiden Jokowi sendiri. Sebab, dirinya berpegangan pada pernyataan Jokowi bahwa visi misi merupakan milik presiden, sementara para menteri hanya pelaksananya saja.

"Saya enggak tahu ini ide siapa. Mendikbud atau Presiden? Karena Presiden selalu menyampaikan bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada visi Presiden. Jadi menteri cuma pelaksana dari Presiden. Ini jangan-jangan ide Presiden," jelas Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menegaskan jangan sampai para siswa didik dijadikan kelinci percobaan dalam dunia pendidikan Indonesia. Oleh sebab itu, Fadli meminta pemerintah untuk tidak asal membuat kebijakan-kebijakan.

Menurut Fadli, setiap kebijakan atau gagasan yang akan dikemukakan oleh pihak pemerintah, sebaiknya dikaji dulu secara cermat dan mendalam. Selanjutnya diuji cobakan dan dibuat percontohannya, karena hal ini memang rumit secara teknis.

"Dunia pendidikan kita ini jangan dijadikan kelinci percobaan, dan siswa-siswa kita juga bukan kelinci untuk dijadikan percobaan," tandasnya.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas akan menerapkan sistem sekolah seharian atau full day school. Pengurus Muhammadiyah ini meyakini jika sistem full day school dapat membuat karakter siswa didik.

Tak sedikit sejumlah kalangan yang mencibir gagasan Menteri Muhadjir ini. Selain banyaknya bangunan dan fasilitas sekolah di Indonesia yang masih kurang baik, sistem sekolah seharian juga dianggap merepotkan guru-guru.