Dubes RI di Swiss: Pencarian Emmeril Tak Dibatasi Waktu, 3 Hari Pertama Krusial
Merdeka.com - Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus sungai Aare di Swiss tidak dibatasi waktu. Meski demikian, tiga hari pertama adalah waktu krusial dalam upaya pencarian korban yang hanyut.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, aparat keamanan dan pihak otoritas setempat sudah berkomitmen menemukan Eril.
"Tidak ada spesifikasi batas maksimum kapan pencarian dihentikan. Tim SAR, polisi sungai mengatakan hal itu sudah menjadi tugasnya, sekaligus memantau keamanan sungai Aare," kata dia.
"Mereka tidak mengatakan berapa hari pencarian dihentikan. Pencarian akan dilakukan berlangsung setiap hari. Ini merupakan tugas dari mereka. Tapi mereka mengatakan ada critical waktu. Tiga hari pertama, sering ditemukan," kata dia.
Namun, berdasarkan pengalaman para petugas, mayoritas korban yang hanyut di sungai bisa ditemukan dalam waktu berminggu-minggu.
"Ada yang ditemukan dalam tiga minggu, berdasarkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun," kata dia.
Diketahui, upaya pencarian kembali dilanjutkan pada hari ini, Sabtu 28 Mei 08.30 pagi waktu Swiss. Tim SAR yang akan dikerahkan dari unsur polisi, polisi medis dan pemadam kebakaran yang mengoperasikan drone.
"Metode pagi ini lebih intensif dengan boat search, drone menyisir tepian sungai dan penyelaman. Penyelaman disesuaikan dengan situasi. Danau dan sungai Aare ini datang dari salju yang meleleh, relatif dingin, ada kristal putih yang membuat air keruh," kata dia.
"KBRI akan menjaga komunikasi yang real time dengan polisi. Polisi Swiss menjaga lifeline terkait perkembangan baru proses pencarian. Kita dalam koordinasi penuh 24 jam. KBRI juga berkoordinasi dengan kemlu terkait dengan perkembangan situasi dan pencarian Eril dan upaya apa yang bisa dioptimalkan untuk mendukung otoritas di Swiss mencari Eril," pungkas Muliaman.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaPPLN Jeddah langsung berusaha secara intensif mencari tempat.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaHari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaAlih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca Selengkapnya