Dua Pembunuhan Sadis Terjadi di Sumsel Usai Lebaran
Merdeka.com - Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah menjadi perayaan Lebaran terakhir bagi AL (15) dan RP (18). Dua remaja asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel) ini, menjadi korban pembunuhan sadis di kawasan tempat tinggalnya.
Pada hari Senin (10/6/2019), warga Desa Tanjung Kerang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba, Sumsel, dikejutkan dengan penemuan dua jasad manusia yang tergeletak di semak-semak.
Lokasi penemuan korban pembunuhan sadis tersebut terletak di perbatasan Desa Gajah Muda Kecamatan Babat Supat kabupaten Muba.
Kedua korban diduga menjadi korban perampokan sadis, pada Senin pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Korban RP dan AL diketahui merupakan warga warga Desa Gajah Muda Kecamatan, Babat Supat Muba, yang berprofesi sebagai petani.
Kades Gajah Muda Paizen membenarkan kedua korban merupakan warga Gajah Muda. Jasad kedua korban juga sudah dibawa ke rumah duka oleh keluarga.
Dari informasi yang dihimpun, kedua korban pembunuhan sadis itu, diduga menjadi korban begal ketika mengendarai sepeda motor di kawasan Dusun Philip III.
"Kendaraan korban memang belum ditemukan, tidak ada juga di lokasi penemuan mayat mereka," katanya kepada Liputan6.com.
Sebelum dipulangkan ke keluarga, jenazah kedua korban divisum oleh pihak Puskesmas Tanjung Kerang Kabupaten Muba Sumsel.
Korban RP mengalami luka memar di bagian muka, luka tusuk di dada kiri sebanyak lima lubang. Lalu ada luka tusuk lengan tangan kiri dan kanan, luka tusuk di punggung sebanyak 34 lubang.
"Visum tubuh AL mengalami luka tusuk dada kiri sebanyak empat lubang, luka tusuk dada kanan sebanyak 5 lubang," ungkapnya.
Pembunuhan sadis juga terjadi di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Sesosok jenazah tanpa tangan dan kepala ditemukan di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas, Kecamatan Pinang Mas, Kabupaten Ogan Ilir Sumsel.
Korban mutilasi yang ditemukan pada hari Kamis (6/6/2019) teridentifikasi bernama KR (40) yang berprofesi sebagai nelayan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, jasad korban ditemukan pada Kamis siang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban berpamitan ke keluarga untuk mencari ikan pada Rabu, 5 Juni 2019, malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Keluarga pun sempat cemas karena hingga Kamis pagi korban tidak kembali ke rumahnya. Mereka akhirnya mencari korban ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Anaknya menemukan kayu bambu milik korban yang tertancap ke dasar sungai. Saksi lainnya juga melihat perahu korban di sungai dalam posisi terbalik," ujarnya.
Saksi lainnya yaitu Firdaus, menemukan tubuh korban sudah tertimbun di dalam lumpur sungai sekitar 500 meter jaraknya dari lokasi dia. Saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan tidak utuh karena tidak ada bagian kepala dan kedua tangannya.
Reporter: Nefri IngeSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaAda beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya