DPRD Jatim bakal minta penjelasan Dinsos soal acara PKH yang dihadiri Khofifah
Merdeka.com - Kehadiran Khofifah Indar Parawansa dalam acara Program Keluarga Harapan (PKH) terus menjadi polemik. DPRD Jawa Timur bakal mempertanyakan program tersebut, karena Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur tidak mengetahui persoalan tersebut.
"Kita (Dewan Jatim) bertanya kepada dinas terkait, dan mereka menjawab tidak tahu. Ini kan aneh," kata anggota Komisi A DPRD Jatim, Muhammad Tamim, Jumat (2/2).
Persoalan ini, kata Gus Tamim, panggilan akrabnya, membuat DPRD Jatim mempertanyakan acara PKH itu. Kalau memang itu acara Dinas Sosial seharusnya mereka mengetahui semua hal mulai dari acara, hingga pada persoalan nama-nama undangan. Apalagi, pihak yang diundang adalah mantan Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa.
Gus Tamim menilai, ada sesuatu yang aneh dalam program PKH yang dihadiri mantan Mensos tersebut. Persoalan ini akan segera dicari penyebabnya, jika tidak dilakukan ditakutkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam pemilihan gubernur (Pilgub) ini, masing-masing pasangan calon (Paslon) memiliki pendukung. Jika pendukungnya tidak memiliki kesadaran, maka kejadian yang tidak diinginkan bisa terjadi.
"Nanti DPRD Jatim akan melakukan klarifikasi tentang kebenaran acara tersebut. Saya yakin komisi yang bersangkutan, komisi E akan memanggil dinas terkait untuk melakukan klarifikasi," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut dia, komisi A juga memiliki hak untuk memanggil dinas terkait dalam persoalan ini. Namun, ada komisi terkait yang lebih memiliki kewenangan untuk menggali adanya persoalan dalam acara rapat koordinasi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2018 Provinsi Jawa Timur di Villa Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. "Biarlah komisi E nanti yang menangani persoalan ini," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Kenalkan KTP Sakti di Pasuruan: Rakyat Bisa Berobat Tanpa BPJS
KTP Sakti merupakan salah satu program yang akan diterapkan Ganjar-Mahfud jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaBeda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono Resmi jadi Pj Gubernur Jatim Gantikan Khofifah
Adhy Karyono siap melanjutkan program-program dari Khofifah Indar Parawansa
Baca SelengkapnyaKeponakan Khofifah dan La Nyalla Lolos DPD, Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Kandas
Agus Rahardjo memperoleh 2,2 juta suara atau posisi kelima teratas dari 13 caleg DPD Jatim yang terdaftar.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Resmi Bentuk Timsus Hukum untuk Lawan Kecurangan Pilpres 2024
TPN Ganjar-Mahfud membentuk tim khusus (Timsus) untuk melawan kecurangan pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum
Hasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.
Baca Selengkapnya