DKPP minta aduan Prabowo-Hatta dijadikan 1 paket
Merdeka.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang perdana dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sidang dilanjutkan pada hari Senin (11/8) pekan depan, DKPP meminta agar masing-masing pengadu yang sama-sama mewakili salah satu pasangan calon agar berkoordinasi terlebih dahulu.
"Kita akan sidang lagi Senin jam 10.00 WIB, setelah kita memberi mereka waktu untuk konsolidasi. Siapa saja yang mewakili tim, pasangan calon nomor 1 juga nomor 2, karena dua-duanya ada pengaduan," kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dalam sidang etik di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (8/8).
Lebih lanjut, Jimly mempersoalkan adanya pengaduan ke DKPP yang mengatasnamakan sebagai swasta. Tetapi kenyataannya menjadi bagian dari timses salah satu pasangan capres, Prabowo-Hatta.
Oleh karena itu, lanjut Jimly, DKPP meminta agar dilakukan perbaikan pada sidang berikutnya yaitu pada Senin (11/8) pekan depan.
"Jadi itu kita minta konsolidasikan dulu siapa saja yang mewakili supaya jangan tidak jelas. SK-nya mana, surat kuasanya belum lengkap, begitu juga mengenai substansinya ada yang tumpang tindih, yang diajukan oleh Tim Merah Putih DKI itu ada dua, ada lagi yang diajukan materinya sama," jelas Jimly.
"Nah kita minta konsolidasikan sehingga Senin baru kita periksa substansinya sekarang baru konsolidasinya," imbuhnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaAHY sudah punya rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi Menteri ATR/BPN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMardiono mengatakan sebagai partai pendukung pemerintah, PPP mengundang Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
Baca Selengkapnya