Ditegur orang tua gara-gara main game, siswa SMP gantung diri
Merdeka.com - Warga Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dikejutkan penemuan jasad DRP, salah satu siswa SMP, yang tewas tergantung jeratan tali di leher. Diduga, DRP gantung diri, gara-gara orang tua menegurnya agar tidak tidak terus bermain game.
Keterangan diperoleh, jasad DRP, ditemukan tewas tergantung, Rabu (25/10) pagi kemarin. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh tetangganya sendiri, warga Desa Bangun Mulya, Waru, PPU, saat membuka jendela di pagi hari.
Posisi korban, tergantung di pohon, yang di sekitarnya juga terdapat permukiman warga. Seketika itu, warga lainnya pun, terkejut melihat DRP tidak bernyawa.
Dugaan kuat, DRP memilih gantung diri, lantaran sehari sebelumnya, Selasa (24/10), ditegur orang tuanya, agar belajar lebih giat, lantaran prestasi belajarnya yang menurun. Sempat tidak pulang ke rumah, orang tuanya sempat melapor ke kepolisian, hingga akhirnya DRP ditemukan gantung diri.
Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan membenarkan peristiwa siswa SMP itu, ditemukan tak bernyawa akibat gantung diri. Bahkan, lantaran keprihatinan dan duka citanya yang mendalam, Teddy menyempatkan diri mengawal langsung pemakaman DRP, hingga ke liang kubur.
"Alhamdulillah, saya bisa mendampingi mulai dari lokasi kejadian, rumah duka, salat jenazah sampai ke pemakaman," kata Teddy, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (26/10).
Teddy sendiri berharap, dari peristiwa itu, semua pihak bisa memetik hikmahnya. Karena memang, temuan korban tidak bernyawa itu, menyita perhatian banyak warga setempat.
"Kami sampaikan ke keluarga, duka cita yang mendalam, terkait kejadian itu ya. Mudah-mudahan, ada hikmah yang dipetik dari peristiwa kemarin itu," ujar Teddy.
Masih menurut Teddy, apa yang dia lakukan bersama dengan jajaran Polres hingga Polsek Waru, sebagai bentuk kepedulian Polri.
"Karena tugas polisi itu tidak hanya penegakkan hukum. Apa yang kami lakukan, juga bagian dari bentuk kepedulian kami kepada masyarakat," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnya