Ditanya Soal Autopsi Ulang Brigadir J, Begini Jawaban Komnas HAM
Merdeka.com - Banyak kejanggalan dari Penjelasan Polri soal kasus baku tembak anak buah Kadiv Program Irjen Ferdy Sambo. Komnas HAM yang ditunjuk Kapolri sebagai tim independ pengusutan kasus didesak melakukan autopsi ulang.
Saat dikonfirmasi, begini tanggapan Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.
"Semua hal yang dibutuhkan untuk mengungkap terangnya peristiwa, pasti kami akan melakukan jadi semua hal ya mulai dari permintaan keterangan, pemeriksaan TKP, dan semua hal yang dibutuhkan untuk mengungkap peristiwa ini dan menjadikan peristiwa ini terang benderang," kata Choirul Anam, kepada merdeka.com, Jumat (15/7).
Perihal kapan akan dilakukan proses tersebut, Anam menjelaskan, tergantung pada temuan fakta-fakta dan keterangan. Hal itu penting, sehingga metode dan akuntabilitas jelas dan terjaga.
Namun, ia menegaskan apapun proses yang diperlukan dan membuat peristiwa Brigadir J terungkap pasti akan dilakukan oleh Komnas HAM.
"Semua yang dibutuhkan untuk mengungkap peristiwa ini, mengungkap keterangan maupun pengambilan barang bukti, mau cek lokasi, mau memanggil ahli kalau itu dibutuhkan untuk mengungkap peristiwa dan untuk menguji informasi, untuk menguji keterangan agar kita menemukan fakta yang terang benderang kami akan lakukan," imbuh Anam.
Tim Khusus Polri dalami hasil autopsi
Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo telah bergerak melakukan langkah awal pengusutan kasus dugaan pelecehan berujung baku tembak polisi dengan polisi yang menewaskan Brigadir J.
Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus, mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Pertama melaksanakan pendalaman olah TKP," kata Agung saat jumpa pers Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
Selain melakukan olah TKP, Agung juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah sedang mendalami hasil autopsi dan memeriksa saksi-saksi yang terlibat dalam peristiwa berdarah itu.
"Pendalaman hasil autopsi dan pendalaman saksi-saksi,” ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga pun menghentikan proses hukum dengan menolak dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaPembuktian penyebab kematian bocah tersebut melalui pelbagai pendekatan penyidikan atau Crime Scientific Investigation (CSI).
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Selengkapnya