Dirjen Pas Serahkan Satu Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang ke Keluarga
Merdeka.com - Dirjen PAS menyerahkan salah satu jenazah korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Penyerahan dilakukan di Rumah Sakit Polri, Jumat (10/9).
Adalah, Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue (43), yang teridentifikasi berkat sidik jari dan rekam medis yang diberikan oleh pihak keluarga.
"Pagi ini kami serahkan jenazah di RS Polri dari Dirjen Pas kepada keluarga," kata Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Abdul Aris di lokasi, Jumar (10/9).
Dalam kesempatan itu, Abdul menyampaikan, belasungkawa mendalam atas peristiwa kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang. Khusus kepada keluarga besar Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue (43).
"Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Kepada keluarga dan dari kementerian kami juga telah memberikan sekadar uang duka dan memfasilitasi penyerahan jenazah ini hingga pemakaman," ujarnya.
Abdul juga mengapresiasi setinggi-tinggi atas kerja keras tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri dalam melakukan identifikasi para korban.
"Terima kasih Tim DVI yang telah dapat mengidentifikasi satu orang dari 41 jenazah. Mudah-mudahan hari ini akan keluarga semakin cepet semakin baik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pencatatan Sipil Handayani Ningrum menerangkan, pihaknya terus bekerja sama dengan tim DVI Polri terutama terkait data-data yang diperlukan dalam proses identifikasi.
"Terima kasih atas kerja sama ini kita menerima data satu pintu dari tim DVI tentang data-data korban," ucap dia.
Handayani mengatakan, pihaknya turut membantu mengurus data kependudukan para korban. Dia mengaku telah menyerahkan berupa akta kematian, Kartu Keluarga, dan KTP para korban.
"Kami membantu proses kependudukan korban jadi semua korban tidak mengurus sendiri kami yang menguruskannya dan menyerahkannya langsung ke keluarga," terangnya.
Di tempat yang sama, Adik dari Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue (43), Meyrisa mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan perhatian cukup besar kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Ia mengatakan ini adalah sebuah musibah.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah. kami tidak mengharapkan terjadi karena ini memang kecelakaan. Kami terima kasih kepada pemerintah yang sudah berpartisipasi memberikan santunan sebesar Rp30 juta dan Rp6 juta rupiah untuk kakak saya Rudhi terima kasih," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaKaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca Selengkapnya