Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinsos Jabar Verifikasi Data Penerima BPJS Kesehatan yang Dinonaktifkan

Dinsos Jabar Verifikasi Data Penerima BPJS Kesehatan yang Dinonaktifkan BPJS Kesehatan. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali memverifikasi peserta BPJS Kesehatan yang berstatus penerima bantuan iuran (PBI). Hal ini dilakukan setelah 923.895 orang peserta jaminan dinonaktifkan karena berbagai alasan.

Kepala Bidang Penangan Fakir Miskin Dinsos Provinsi Jabar, Marwini menyatakan, rincian dari jumlah itu berasal dari 16.461.207 peserta BPJS Kesehatan PBI yang masuk ke dalam 5.227.852 jiwa dari peserta penerima bantuan iuran (PBI) secara nasional.

"Yang dinonaktifkan itu yang di luar BDT dan tidak memiliki NIK. Tapi, kalau yang dinonaktifkan itu KTP-nya sudah kembali aktif, disarankan untuk kembali mendaftar ke Dinsos Kabupaten/kota setempat. Data penerima pengganti peserta BPJS PBI yang dinonaktifkan ada dalam Basis Data Terpadu (BDT) masyarakat miskin," katanya saat dihubungi, Minggu (22/9)

Data tersebut diverifikasi oleh BPJS dengan melibatkan pihak ketiga. Sedangkan Dinsos Jabar sudah berkoordinasi dengan Kemensos melakukan verifikasi dengan sistem turun langsung.

Hanya saja, upaya melibatkan pihak ketiga ini baru dilakukan di 14 Kabupaten Kota secara reguler. Ini tidak terlepas dari jumlah PBI yang paling banyak, di antaranya, di Kabupaten Cirebon, Bekasi, Bandung dan Karawang.

Marwini berharap, sebelum Desember sudah masuk usulan Dinsos kabupaten kota dari hasil verifikasi untuk diajukan ke Kemensos untuk dicek kembali. "Kami menargetkan verifikasi ini maksimal Desember sudah selesai. Kalau masuk data masyarakat miskin mereka pasti akan jadi calon penerima," ujarnya.

Di masa transisi ini, dia menambahkan, PBI tak bisa menggunakan kartu BPJS nya. Kecuali, kalau mereka mampu, maka BPJS sudah siap diteruskan dengan membayar iuran hingga proses verifikasi rampung.

Penonaktifan PBI ini dilakukan, karena kondisi penerima PBI dinilai belum semuanya tepat sasaran. Jadi, dihentikan dengan asumsi kalau dihentikan, maka bisa masuk penerima yang tepat.

Sementara menurut Kepala Dinas Sosial Jabar, Dodo Suhendar, ada beberapa penyebab PBI BPJS Kesehatan dinonaktifkan. Di antaranya, dokumen yang tak valid atau memang si penerima tidak masuk kriteria.

Ia menuturkan, untuk mengetahui apakah seorang peserta masih berstatus peserta PBI atau bukan, yang bersangkutan dapat menghubungi Dinas Sosial kabupaten/kota setempat. Selain itu, masyarakat dapat menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 1-500-400 atau mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat.

"Kan yang tak memanfaatkan layanan kesehatan ini harus divalidasi lagi masih ada atau tidak jadi kalau sudah pindah ke tempat lain nanti bisa dilengkapi," pungkasnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi

DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi

DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan OJK Cabut Izin BPR Bank Purworejo

Ternyata, Ini Alasan OJK Cabut Izin BPR Bank Purworejo

OJK telah menetapkan Perumda BPR Bank Purworejo dalam status pengawasan Bank Dalam Penyehatan dengan pertimbangan Tingkat Kesehatan (TKS).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.

Baca Selengkapnya
Deklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran

Deklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran

Batara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS

Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS

Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.

Baca Selengkapnya
TKN Jamin Prabowo Perhatikan Nasib Seniman dan Pekerja Kreatif: Beliau Pecinta Seni

TKN Jamin Prabowo Perhatikan Nasib Seniman dan Pekerja Kreatif: Beliau Pecinta Seni

Menurut Domimggus, mengalirnya dukungan ke paslon nomor urut 02 jadi sinyal rakyat telah berkehendak ingin dipimpin oleh Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
Petani di Sijunjung Meninggal Tersambar Petir, BPJS Ketenagakerjaan Gerak Cepat Bayarkan Manfaat

Petani di Sijunjung Meninggal Tersambar Petir, BPJS Ketenagakerjaan Gerak Cepat Bayarkan Manfaat

BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan langsung manfaat berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Baca Selengkapnya