Dinkes Yogyakarta Tunggu Perintah Pusat Tutup Shelter Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan setempat menunggu arahan dari pusat terkait penutupan selter penanganan pasien COVID-19 yang saat ini dibuka di Rusunawa Bener Tower Satu yang berada di Kecamatan Tegalrejo.
“Dari koordinasi terakhir bersama Satgas COVID-19 Yogyakarta, untuk keberadaan selter masih tetap disiapkan. Namun, kami akan koordinasikan kembali jika sudah ada kejelasan aturan dari pusat termasuk kemungkinan pencabutan PPKM dan penutupan selter pasien di pusat,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah di Yogyakarta, Selasa (27/12).
Saat ini, menurut dia, di Selter Bener tidak ada pasien COVID-19 yang menjalani perawatan. Pasien terakhir yang menjalani perawatan sudah menyelesaikan isolasi pada 10 Desember 2022.
Sedangkan untuk bed occupancy rate (BOR) di tujuh rumah sakit rujukan juga menunjukkan angka rendah yaitu 14,84 persen untuk kamar isolasi atau terisi 27 tempat tidur dari 182 tempat tidur yang disiapkan dan 2,56 persen untuk perawatan intensif atau terisi satu tempat tidur dari 38 tempat tidur yang disiapkan.
Menurut Lana, kondisi kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta juga cenderung cukup landai dengan temuan kasus per hari masih bisa dihitung dengan jari.
Hingga Senin (26/12), kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 28 pasien dan rata-rata tidak menunjukkan gejala berat.
“Dibanding kondisi dua bulan lalu, temuan kasus pada libur akhir tahun ini cukup rendah. Bisa dihitung dengan jari, meskipun mungkin penurunan ini disebabkan banyak orang yang tidak melakukan pemeriksaan,” katanya.
Ia pun berharap peningkatan mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun tidak menjadi pemicu meningkatnya kembali kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta.
Capaian vaksinasi primer ditambah vaksinasi booster yang relatif cukup tinggi di Yogyakarta diharapkan meningkatkan kekebalan komunal di masyarakat sehingga tidak mudah terpapar COVID-19.
“Meskipun demikian, kami tetap mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga kesetimbangan antara daya tahan tubuh, kekebalan, dan tingkat vaksinasi semakin efektif, menekan potensi penularan. Mudah-mudahan tidak ada kenaikan kasus,” katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca Selengkapnya