Din Syamsudin ajak dialog bersama atasi masalah kemajemukan
Merdeka.com - Ketua Pergerakan Indonesia Maju, Din Syamsudin, menilai tantangan Indonesia ke depan ancaman kemajemukan agar terpecah belah. Oleh sebab itu, berbagai pihak siapapun harus berdialog bersama menyelesaikan masalah ancaman kemajemukan.
"Mari sesama anak bangsa, kita duduk bersama, kita berdialog membahas masalah bersama," kata Din Syamsudin dalam acara refleksi akhir tahun 2016, tantangan merawat kebangsaan Indonesia di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (29/12).
Menurutnya, saat ini ancaman radikalisme dan ekstrimisme harus diwaspadai di Indonesia. Sebab, saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan ancaman terorisme.
"Sangat beralasan adanya ancaman radikalisme, fundalmentalisme, eksterimisme, bahkan real adanya tapi jangan berlebihan, karena lingkaran moderat tidak radikal jauh lebih besar. Oleh karena itu perlu ada kerjasama lintas agama dan suku," kata dia.
"Ini sama dengan seperti hidup di rumah tangga yang besar, ada satu dua anak yang berpikiran lain. Tapi asal ada kecerdasan, kearifan, saya yakin rumah tangga utuh," imbuhnya.
Dialog bersama, lanjut dia dilakukan bersama lintas tokoh agama, masyarakat dan cendikiawan yang harus diperbanyak agar ancaman tersebut bisa diselesaikan.
"Saya berkeyakinan, dengan ketulusan berdialog untuk mencari solusi dan jalan keluar permasalahan bangsa ini. Saya termasuk optimis masalah ini, masalah termasuk fundalmentalisme, prulalisme, ekstrimisme yang ada, bisa kita hadapi bersama, asalkan lingkaran besar ini, baik itu islam, kristen, katolik, dan berbagai suku bangsa ini betul-betul berkeinginan menyelesaikan masalah," tukasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca Selengkapnya