Dilema Media: Algoritma Konten Versus Prinsip Jurnalisme
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Irfan Junaedi berbicara mengenai persoalan algoritma dan prinsip jurnalisme. Menurutnya, kedua hal ini menjadi hal yang dilematis bagi media sekarang.
"Dikotomi algoritma versus jurnalisme ini sesuatu yang membuat kita cukup dilematis, kita mau saja dengan senang hari membuat konten-konten yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar jurnalisme, karena itu urat nadi darah daging kita," katanya dalam acara peluncuran platform Lentera Litera dan bincang literasi media dan informasi, di Jakarta, Kamis (28/10).
Tetapi, di sisi lain ada algoritma yang menggoda di luar prinsip jurnalisme. Atau sensasional agar lebih mudah disoroti masyarakat. Menurut Irfan, solusinya adalah memanfaatkan algoritma itu dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip jurnalisme.
"Tapi di sisi lain ada sesuatu yang menggoda kita, kalau tidak mengikuti itu mungkin tidak bisa mendapatkan etalase yang bagus untuk tampil di tengah tengah masyarakat," ujarnya.
"Ini dilema yang harus dikondisikan dengan baik, jalan tengahnya bagaimana memanfaatkan algoritma itu dengan tetap memegang teguh prinsip prinsip jurnalisme," tambah Ade.
Selain itu, dia menambahkan, kondisi ekosistem media saat ini terjadi triple storm. Tiga badai yang dimaksud adalah badai pandemi, disrupsi dan milenial. Ade bilang, beberapa bisa memitigasi datangnya badai tersebut dan ada yang tidak.
"Dalam era triple storm ini sebenarnya media berspektrum, ada media yang bisa meng-handle itu dengan baik sehingga mitigasi yang mereka siapkan cukup kuat mengantisipasi hadirnya triple storm ini," ucapnya.
"Tapi ada yang fifty-fity ada yang bisa memitigasi ada yang tidak bisa memitigasi dan ada yang benar-benar tidak bisa memitigasi hadirnya triple storm ini," tandas Irfan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca SelengkapnyaSayangnya, keberhasilan algoritma ini juga memunculkan pertanyaan tentang etika dan privasi data.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaAVISI menyelenggarakan kegiatan yang berjudul 'AVISI 2024 Indonesia Video Streaming Conference' dengan tema 'Anticipating Indonesia's Video Streaming Piracy Evo
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Perpres ini bahkan tidak mengatur konten yang disebut jurnalisme berkualitas. Definisi konten berkualitas akan ditentukan oleh perusahaan pers.
Baca SelengkapnyaIlmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaPerpres “Publisher Rights” menitikberatkan pada upaya mewujudkan jurnalisme berkualitas.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya